Interaksi dengan individu yang memiliki sikap "Pick Me" bisa membuat orang merasa tidak nyaman dan mungkin menjauh.Â
Sementara itu, individu yang mengadopsi sikap ini dapat mengalami tekanan psikologis karena mereka terus-menerus berusaha mempertahankan citra yang telah mereka ciptakan.
Perkembangan Fenomena "Pick Me" di Media Sosial
Media sosial memainkan peran penting dalam mempercepat dan memperluas penyebaran fenomena "Pick Me."Â
Postingan-peringatan, meme, dan diskusi online memberikan platform bagi individu untuk berbagi pengalaman dan pandangan mereka terkait fenomena ini.
Namun, media sosial juga dapat memperkuat dan memperburuk perilaku "Pick Me" karena memberikan panggung yang lebih besar bagi mereka yang mencari validasi.Â
Postingan yang merendahkan diri atau merendahkan orang lain dapat dengan mudah menjadi viral, menciptakan lingkaran setan dari perbandingan dan kompetisi.
Peran Pendidikan dan Kesadaran Diri
Dalam menghadapi fenomena "Pick Me," pendidikan dan kesadaran diri memainkan peran kunci dalam menciptakan perubahan positif.Â
Program pendidikan yang mempromosikan keberagaman, toleransi, dan penghargaan terhadap diri sendiri dan orang lain dapat membantu mengurangi prevalensi perilaku "Pick Me."
Sosialisasi dari tingkat pendidikan dasar hingga tinggi dapat membantu membentuk pola pikir yang lebih positif dan mengajarkan keterampilan interpersonal yang sehat.Â
Ini melibatkan pengembangan empati, keberanian untuk merayakan perbedaan, dan penanaman rasa harga diri yang sehat.