Mohon tunggu...
Muzamil Misbah
Muzamil Misbah Mohon Tunggu... Freelancer - Orang biasa yang gemar baca buku, makan dan jalan-jalan

Sarjana Ekonomi Universitas Negeri Malang, suka menulis tentang ekonomi dan puisi, pegiat literasi keuangan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Fast Fashion vs Slow Fashion Mewujudkan Perubahan Menyelamatkan Bumi

1 November 2023   18:00 Diperbarui: 3 November 2023   10:47 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi tas daur ulang. sumber: freepik

Ini berarti toko-toko dapat meluncurkan 520 jenis baju dalam satu tahun, menciptakan perlombaan untuk memenuhi keinginan konsumen yang selalu ingin tampil berbeda.

Dampak Produksi dan Konsumsi

Peningkatan produksi fast fashion memiliki dampak ganda pada industri dan konsumen. 

Di satu sisi, produsen seringkali memproduksi secara berlebihan, menghasilkan banyak pakaian yang akhirnya tidak terjual. 

Pakaian-pakaian ini seringkali mengakhiri hidup mereka sebagai limbah tekstil, menciptakan masalah bermasalah dalam manajemen limbah.

Di sisi lain, konsumen cenderung terjerumus dalam sifat hedonisme. Baju sering hanya digunakan beberapa kali sebelum dibuang atau diberikan kepada orang lain. 

Ini menciptakan budaya pemborosan dan konsumsi berlebihan yang memiliki dampak negatif pada sumber daya alam dan lingkungan.

ilustrasi pakaian bekas. sumber: freepik
ilustrasi pakaian bekas. sumber: freepik

Dampak Lingkungan

Fast fashion memiliki dampak serius pada lingkungan. Produksi pakaian melibatkan serangkaian proses, termasuk pencucian dan pewarnaan, yang memerlukan penggunaan bahan kimia berbahaya. 

Hal ini menghasilkan polusi air yang signifikan, serta menyebabkan limbah plastik yang sulit terurai.

Data menunjukkan bahwa air bekas proses produksi fashion menyumbang sekitar 20% dari polusi global yang dihasilkan oleh industri. 

Contoh nyata adalah banjir merah di Pekalongan pada tahun 2021, yang disebabkan oleh pembuangan limbah pewarna secara sembarangan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun