Ini berarti toko-toko dapat meluncurkan 520 jenis baju dalam satu tahun, menciptakan perlombaan untuk memenuhi keinginan konsumen yang selalu ingin tampil berbeda.
Dampak Produksi dan Konsumsi
Peningkatan produksi fast fashion memiliki dampak ganda pada industri dan konsumen.Â
Di satu sisi, produsen seringkali memproduksi secara berlebihan, menghasilkan banyak pakaian yang akhirnya tidak terjual.Â
Pakaian-pakaian ini seringkali mengakhiri hidup mereka sebagai limbah tekstil, menciptakan masalah bermasalah dalam manajemen limbah.
Di sisi lain, konsumen cenderung terjerumus dalam sifat hedonisme. Baju sering hanya digunakan beberapa kali sebelum dibuang atau diberikan kepada orang lain.Â
Ini menciptakan budaya pemborosan dan konsumsi berlebihan yang memiliki dampak negatif pada sumber daya alam dan lingkungan.
Dampak Lingkungan
Fast fashion memiliki dampak serius pada lingkungan. Produksi pakaian melibatkan serangkaian proses, termasuk pencucian dan pewarnaan, yang memerlukan penggunaan bahan kimia berbahaya.Â
Hal ini menghasilkan polusi air yang signifikan, serta menyebabkan limbah plastik yang sulit terurai.
Data menunjukkan bahwa air bekas proses produksi fashion menyumbang sekitar 20% dari polusi global yang dihasilkan oleh industri.Â
Contoh nyata adalah banjir merah di Pekalongan pada tahun 2021, yang disebabkan oleh pembuangan limbah pewarna secara sembarangan.Â