Sektor properti juga memiliki dampak signifikan pada penghasilan dan penerimaan pajak.Â
Pengembang properti, pemilik rumah, dan pekerja di sektor ini mendapatkan penghasilan, yang kemudian akan berputar dalam ekonomi melalui belanja dan investasi.Â
Penerimaan pajak dari properti, seperti PPN dan pajak properti, menjadi sumber pendapatan penting bagi pemerintah.
4. Pertumbuhan Ekonomi Daerah:Â
Pertumbuhan sektor properti juga berdampak pada pertumbuhan daerah.Â
Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari properti membantu pemda untuk menyediakan layanan dasar seperti infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan.Â
Dengan demikian, pertumbuhan sektor properti memiliki efek positif pada kualitas hidup masyarakat di berbagai daerah.
Tantangan dan Kendala
Meskipun insentif ini memberikan potensi dampak positif yang besar, ada beberapa tantangan yang perlu diatasi:
1. Pengendalian Risiko Kredit
Kebijakan DP 0% dan pelonggaran LTV dan FTV berpotensi meningkatkan risiko kredit.Â
Perlu ada mekanisme pengawasan yang ketat untuk memastikan bahwa pemberian kredit tetap berkelanjutan dan risiko kredit dapat dikendalikan.
2. Pengendalian Inflasi
Kebijakan pelonggaran kredit dapat berdampak pada inflasi. Kenaikan permintaan untuk properti  dapat meningkatkan harga, yang akhirnya dapat memicu inflasi. Oleh karena itu, perlu ada pengawasan yang ketat terhadap kebijakan ini.
3. Pemberian Insentif yang Tepat Sasaran
Pemberian insentif harus tepat sasaran. Ini berarti memastikan bahwa bantuan diberikan kepada mereka yang benar-benar membutuhkannya, seperti MBR (Masyarakat Berpenghasilan Rendah) yang ingin memiliki rumah, bukan kepada spekulan properti.