Elis meletakkan bungkusan itu keatas meja, Yoga hanya memandangnya saja, kembali dia menarik nafas perlahan, di hapusnya air mata yang menetes di pipinya, dia ikut menangis.
"Sudah tidak bisa di perbaiki lagi ya, Lis."
"Berat buat Anti Bang, dia selalu teringat akan perbuatannya ke Abang, untuk bertemu Abang pun dia belum sanggup, maafkan Anti ya, Bang."
Mereka berdua terdiam sejenak, Yoga memandang Elis," terima kasih ya Lis, sudah cerita semua ke Abang, Abang minta maaf karena Abang hubungan Elis sama Anti jadi kurang baik, semoga nanti dengan beriringnya waktu kembali seperti semula ya."
"Abang yakin, Besok Anti pasti kesini, untuk bertanya apa hasil kita malam ini, sampaikan ke Anti........." Yoga terdiam sesaat, kembali menetes air matanya, Yoga memalingkan wajahnya, dia tidak ingin Elis melihatnya langsung.
"Sampaikan ke Anti, terima kasih atas cinta dan kasih sayang yang selama ini dia berikan, Maafkan atas khilaf dan salah selama ini, jaga diri baik-baik,"
Yoga tidak ingin air matanya tumpah di hadapan Elis, dia berdiri, disalaminya Elis, Elis mengambil bungkusan uang dan menyerahkan ke Yoga, Yoga pamit untuk kembali ke rumah.
Bogor, 17062019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H