Mohon tunggu...
Meirna Fatkhawati
Meirna Fatkhawati Mohon Tunggu... Guru - Guru

Menyukai dunia menulis || "sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat untuk manusia lain" || Salam Literasi || silahkan berkunjung www.mirnaaf.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Surat Cintaku yang Tak Berbalas

17 Januari 2019   21:25 Diperbarui: 17 Januari 2019   21:26 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sejurus kemudian, aku ke UKS sendiri.  Jaraknya tidak begitu jauh sehingga aku bisa jalan sendiri. Sedangkan Yuli dan Ayu pergi menjadi kurir suratku untuk kak Rama. Aku tak sabar mendengar cerita mereka.

Bel pulang sekolah berdering.  Aku pulang bersama Yuli dan Ayu. Jalan bersama mereka sambil mendengarkan cerita mereka tentang perjalanan suratku. Ketika sedang berjalan menuju gerbang sekolah, aku melihat Kak Rama pulang naik motor boncengan dengan teman. Temannya adalah seorang perempuan.  Aku melihatnya tak percaya. Perempuan itu yang tak sengaja ku temui di kantin. Sampai kelopak mataku tak mau berkedip. Ku kira dia tak punya pacar. Mereka berboncengan dengan mesra.

"Cieee.............. priwit. Prikitiew, yang baru jadian. " ku dengar dari celotehan temannya.

"Ciee...ciee...." timpal yang lain.

Panas kupingku mendengarnya. Yuli dan Ayu pun juga tak menyangka. Wajah mereka juga terlihat sebal. Ngedumel. Bisik-bisik di telingaku. Mencoba memberi dukungan padaku. Aku harus sabar.

"Aku gak papa kok, Yul, Yu. Santai aja. Kalian lebay deh. Kak Rama kan bukan siapa-siapa aku. Jadi kalau dia sudah punya pacar ya gak papa. Aku rela. Tapi gak gini juga. Kenapa dia udah punya pacar saat aku suka sama dia. Saat aku berharap padanya," ceritaku ke Yuli dan Ayu.

Aku pun langsung pulang naik ojek. Pipiku basah ketika dalam perjalanan pulang. Sedih. Air mataku menetes. Hari itu menjadi hari yang buruk buatku. Tak nafsu makan. Tidak nafsu bermain apalagi belajar.  Sampai di rumah, aku mengurung diri di kamar.

@@@

[Tahun 2009, bulan Febuari] 

Aku sebel banget. Beneran deh gak pakai bohong. Kenapa kak Rama sudah punya pacar?  Rasanya aku seperti dibuang. Kebaikannya memang bukan untukku seorang. Ry...aku sebel. Sedih. Marah. Tak terbendung lagi rasanya. Seperti di lirik lagunya Dewa 19 "ingin ku bunuh pacarmu saat kau berdekatan dengannya". Kenapa harus ada suka kemudian benci? Kenapa harus ada cinta kemudian merasakan sakit hati?

Setahun kemudian, aku naik kelas 3 SMA. Fokus untuk kelulusan. Mengambil pelajaran tambahan di sekolah. Ikut juga bimbel di tempat les. Dapat amanah untuk menjadi mentor mata pelajaran Sejarah. Aku terlalu sibuk. Sengaja untuk melupakan dia. Aku tidak punya waktu buat mikirin kakak itu. Bodo amat lah dia dengan pacarnya. Aku malas bergalau ria. Khawatir nanti bisa mempengaruhi nilai-nilaiku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun