keringat pekat
dengus lemas dan malam yang masih pagi
Â
menuju kelam
bayangmu semakin memadat
membentuk sosok maya
serupa maneken etalase
yang selalu membujuk
tapi tak pernah merajuk
Â
*
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!