Ipeh yang telah terauma akan lelaki dan sejak pengkhianatan atas kekasihnya itu telah memutuskan untuk menyandang status jomblo selama bertahun-tahun . Dirinya sekarang lebih suka di sibukan dengan mata pelajar kuliah serta kegiatan-kegiatan sosial lainnya .
Bagi Ipeh sendiri Diaz adalah sosok lelaki pertama yang telah mampu melahirkan kembali rasa percaya terhadap lelaki . Dia mulai tertarik dengan segala cerita Diaz , curhatannya , segala keluh kesah yang Diaz bagi untuknnya dan dia pun mulai tertarik dengan senyum hangat yang mengembang di wajah sendu Diaz .
“ Tuhan , mungkin kah dia jodohku ? ” . Hatinya mulai meraba-raba akan takdirnya .
Sampai dia berpikir bahwa ini mungkin saatnya , untuk membuka kembali hatinya , untuk membiarkan lelaki itu masuk dan menempati hatinya yang telah lama membeku dan telah lama juga dia merindukan perhatian dari sosok yang special dalam hidupnya .
Setelah mencoba saling mengenal , akhirnya mereka memutuskan untuk menjalin kasih . Mereka pun sepakat untuk melakukan pertemuan perdana itu enam bulan kemudian yaitu di hari ulang tahun Diaz yang ke-22 dan bertepatan pula dengan liburan semester akhir .
Waktu pun bergulir tanpa jeda , hari yang mereka tunggu tinggal sisa tiga bulan lagi . Diaz yang tengah mabuk kepayang selalu tidak sabar untuk menunggu hari itu tiba .
“ Sayang , bagaimana kalau pertemuanya kita persingkat saja ? Bulan depan aku mau beli tiket buat ke Singapur , biar aku yang nemuin kamu di sana ? ” . Pinta Diaz ketika mereka melakukan percakapan lewat telpon .
“ Jangan Yaz , biar kita tetap pada kesepakatan yang dulu saja . Untuk yang pasti aku rela bersabar meski harus menunggu lama … ” . Jawab Ipeh di sebrang sana dengan nada khasnya yang lembut .
Akh seandainya Ipeh tau bahwa Diaz sudah tidak sabar untuk segera memperkenalkan dirinya kepada neneknya , kepada keluarga besarnya , kepada teman-teman club motornya yang selalu meledek Diaz karena mereka menganggap bahwa Diaz sudah gila kok bisa-bisanya menjalin hubungan di dunia maya , dengan orang yang belum jelas adanya .
“ Lu harus di bawa ke psikiater Yaz , otak lu udah gak waras ! ” . Kata Ariel teman akrab Diaz dari sejak sma mulai meledeknya .
“ Tau nih si Diaz , ada si Merlin yang punya body aduhai dan sudah jelas-jelas keberadaanya lu lewatin gitu aja . Sayang banget kan ? ” . Timpa Aziz sambil menepuk bahu Diaz ikut ikutan ngeledek . Sementara Diaz hanya nyengir kuda mendengar ejekan temannya itu .