Mohon tunggu...
MinOz Kimchi
MinOz Kimchi Mohon Tunggu... -

BMI menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

You are My Angel (1)

9 Oktober 2014   15:52 Diperbarui: 17 Juni 2015   21:45 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

“ Akh persetan dengan semuanya , yang penting hati gue udah yakin ! ” . Jawab Diaz dengan gaya khasnya yang cuek . Kedua temannya yang melihat tingkah Diaz hanya bisa menggeleng gelengkan kepala .

Hanya karena untuk sesuatu yang pasti , seseorang mampu bertahan dan akan bersabar meski harus menunggu dalam jangaka waktu yang cukup lama . Diaz kembali teringat akan kata-kata Ipeh dan ketika mengingatknya ada seutas senyum manis mengembang di pipinya yang tirus .

Jalan kehidupan manusia tidak selalu mulus , tidak selalu sesuai dengan apa yang dipikirkan dan di rencanakan oleh anak manusia . Itu lah hidup !

Begitu dengan kehidupan Diaz yang mulai di terpa dengan badai kesedihan . Karena di suatu malam , Diaz memghabiskan malam minggu bersama teman club motornya . Entah dariman masalah itu berawal , malam itu pun terjadi keributan . Pada malam itu Diaz memang sedikit mabuk , dan dia harus menyaksikan temannya ribut dengan club motor lain .

Diaz yang tak mampu mengontrol emosinya , langsung ikut menghantam dia (orang yang telah menghajar temannya Diaz ) sampai babak belur dan harus di larikan ke rumah sakit . Keesokan harinya , dua orang polisi telah berada di dalam ruang tamu dan sedang berbincang dengan neneknya .

“ mohon jangan bawa cucu saya pak , kami bisa menyelesaikannya dengan secara kekeluargaan ” . Pinta si nenek dengan setengah memelas kepada kedua polisi itu .

“ Iya bu , tapi kami akan terlebih dulu membawa cucu ibu ke kantor untuk di mintai keterangan setelah itu ibu baru bisa berbincang dengan keluarga korban ”. Kata pak polisi gendut dengan kumis tebal itu .

Sementara Diaz pun sudah sadar dari pengaruh alkohol dan dia tau bahwa di ruang tamu ada polisi yang akan segera memboyongnya pergi . Ada sedikit rasa takut juga menyesal atas kejadian semalam terutama ketika dia melihat raut sedih wajah neneknya yang nampak sudah keriput .

Ketika dua polisi itu membawa Diaz  , nenek rentan itu langsung pingsan tak sadarkan diri . Bi Armi , pembantu rumah tangganya Diaz segera menelepon majikannya yang sedang berada di luar negeri .

Dan keputusan akhir dari perundingan antara dua belah pihak , orang tua Diaz setuju kalau anak tunggalnya itu harus mendekam di penjara selama enam bulan .

“ apa kamu gak keterlaluan dengan membiarkan cucuku mendekam di penjara ? ” . Tanya si nenek pada putrinya dengan nada marah .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun