"Hahaha.. Tau aja kamu, Mey!" tawa Memey
Siapa nih, Sobat Minilemon yang seperti Slamet dan Memey yang sangat suka makan Lumpia?
Saat Sobat Minilemon pergi ke Semarang, wajib untuk mampir dan mencicipi Lumpia Semarang. Lumpia seakan menjadi salah satu makanan ringan atau snack yang paling direkomendasikan untuk dicoba.
Teksturnya yang renyah di luar, namun memiliki isian yang penuh didalamnya memang cocok untuk menjadi hidangan pengganjal lapar.
Berbicara tentang Lumpia, Memey sempat menyebutkan bahwa lumpia ini merupakan jajanan akulturasi antara budaya Jawa dan Tionghoa. Sobat Minilemon penasaran tidak, Lumpia ini sebenarnya asalnya dari mana sih? Benarkah asli Semarang?
Kisah Cinta Tjoa Thay Yoe dan Warsih
Sobat Minilemon sudah bisa menebak belum, Lumpia Semarang ini makanan asal Tionghoa atau Jawa? Kira-kira yang benar asli mana ya?
Yuk kita cek sejarah terciptanya Lumlia Semarang. Ternyata Lumpia semarang ini tercipta dari sebuah kisah romantis.
Pada tahun 1800-an atau abad ke 19, Tjoa Thay Yoe, seorang perantau dan saudagar China datang untuk mengadu nasib di Semarang. Untuk bertahan hidup, Tjoa Thay Yoe menjual martabak dengan isian rebung dan cincangan daging babi yang bercita rasa gurih khas masakan China.
Dalam berbisnis, ternyata Tjoa Thay Yoe yang merupakan pendatang harus bersaing dengan Wasih seorang pedagang makanan dan merupakan orang Jawa asli. Wasih juga menuual masakan serupa dengan Thay Yoe, namun tidak menggunakan dagung babi dan rebung, melainkan dengan isian daging ayam, udan dan telur bercita rasa manis.