Mohon tunggu...
Rusmin Sopian
Rusmin Sopian Mohon Tunggu... Freelancer - Urang Habang yang tinggal di Toboali, Bangka Selatan.

Urang Habang. Tinggal di Toboali, Bangka Selatan. Twitter @RusminToboali. FB RusminToboali.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Putriku...

11 Maret 2016   21:59 Diperbarui: 11 Maret 2016   22:05 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Hari yang dinantikan pun tiba. Istriku melahirkan di tanah kelahirannya. Melahirkan di sebuah klinik bersalin yang didirikan oleh seorang bidan sebuah perusahaan yang kini telah pensiun dini.

Aku masih ingat saat itu sekitar jam lima sore disaat senja mulai hendak keperaduannya, istriku merasakan sesuatu yang aneh diperutnya. Ada rasa mulas yang melanda perutnya.

Dengan sigap aku sebagai suami langsung mengantarkannya ke klinik bersalin itu. Dengan wajah gembira kedatangan kami disambut dengan hangat oleh para paramedis di klinik itu. Istriku

langsung diperiksa dengan teliti dan diistirahatkan ke dalam sebuah kamar untuk beristirahat dengan pengawasan yang ketat .

" Kalau berdasarkan analisa medis kami, diperkirakan istri Bapak akan melahirkan sekitar tengah malam," ujar Bidan di klinik itu.

Aku hanya mengangguk-mengangguk saja.

Malam itu aku berjaga. Sementara cahaya rembulan sangat cerah. Sinarnya menyinari bumi dengan indah. Seolah-olah merasakan kebahagian kami. Kerlap kerlip bintang dilangit menambah

panorama keindahan malam yang terang benderang. Di ruang tunggu klinik itu aku pun terlelap.

Aku sangat terkejut ketika seseorang menepuk bahu ku. Ku buka mata ku terlihat seorang wanita berpakaian putih memanggil ku. Ku lihat jam dinding klinik menunjukan angka 12.30.

" Sudah tengah malam rupanya," ujarku dalam hati.

" Istri bapak segera melahirkan. Mari ikut kami ke dalam ruang persalinan. Membantu energinya," ajak bidan itu. Aku pun langsung mengikuti langkah kaki sang bidan. Diruang persalinan, ku

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun