Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Tetralogi Air dan Api, Idu Geni

15 Maret 2019   06:34 Diperbarui: 15 Maret 2019   06:38 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keduanya mempunyai senjata pemusnah yang luar biasa.  Putri Anjani dengan gendewanya dan Panglima Kelelawar dengan pasukan hewan berbisanya.

Untung tadi Arya Dahana membantu mereka tepat waktu.  Jika tidak, mereka berdua, bahkan seluruh pasukan perbatasan Galuh Pakuan, bisa musnah tanpa sisa.  Pemuda itu mempunyai kelihaian yang luar biasa.  Sanggup membuat dinding es dari tanah, bahkan dari udara.  

Dia tidak perlu mengkhawatirkan keselamatan pemuda itu lagi.  Dia memutuskan untuk tinggal di perbatasan sambil berunding dengan Panglima Candraloka bagaimana cara memperkuat pasukan di pesisir selatan.  Bimala Calya akan diajaknya terus kemana-mana.  Gadis itu sebatangkara.  Dia tidak akan tega untuk meninggalkannya.

*************
Bersambung Bab XIV

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun