Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Tetralogi Air dan Api, Idu Geni

10 Maret 2019   05:44 Diperbarui: 10 Maret 2019   05:46 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kemampuan aneh para tokoh asing dari Negeri Kali ini membuat Dewi Mulia Ratri sedikit kerepotan.  Gerakan gerakan mereka sangat aneh.  Seperti gerakan dan liukan ular.  Meskipun bertubuh tinggi besar semua, kelima tokoh ini menyerang dengan sangat gemulai laksana gerakan ular kobra.  

Bahkan mereka berlima sekarang masing masing mengeluarkan ular kobra betulan dari buntalan buntalan yang mereka bawa.  Ular ular ini sangat berbisa dan bukan ular hasil sihir.  Ular yang terlatih dalam pertempuran.  Alhasil, Dewi Mulia Ratri mulai terdesak.

Di sisi lain, Bimala Calya juga terdesak oleh gempuran gempuran hebat empat tokoh pengemis.  Gadis ini sekarang hanya berlompatan menghindari serangan demi serangan dan tidak lagi banyak melakukan serangan balik.  Keadaan berbalik sekarang.  Pangeran Bunga yang melihat ini, mulai tersenyum lega. 

Dewi Mulia Ratri yang menyadari situasinya cukup berbahaya bagi dirinya dan Bimala Calya, lalu berbisik kepada Bimala Calya saat mereka berdekatan.

"Mala....menjauhlah dari gelanggang....aku akan menghajar mereka dengan satu pukulan..."

Bimala Calya mengangguk tanda mengerti.  Gadis perkasa ini pasti akan mengeluarkan pukulan dahsyat yang mungkin akan bisa melukainya juga jika dia tidak menjauh.  Gadis ini menghindari sebuah serangan sambil melompat jauh ke belakang.

Dewi Mulia Ratri yang melihat situasi sudah aman bagi Bimala Calya.  Mundur lima langkah belakang.  Di hadapannya terlihat Lima Kobra Benggala dan Empat Pengemis Kaya Raya bersiap siap melanjutkan serangan karena merasa di atas angin.  Gadis ini memusatkan perhatian pada pengerahan ilmu Gempa Pralaya.  Begitu sembilan orang ini mulai bergerak, Dewi Mulia Ratri menghantamkan kedua telapak tangannya ke bumi bersamaan.

Terdengar gemuruh dahsyat ketika tanah berguncang hebat.  Membentuk sebuah aliran tenaga luar biasa yang tersalurkan melalui tanah, mengarah kepada sembilan orang pengeroyok itu.  Gempa Pralaya telah dikeluarkan untuk menyerang ke sembilan orang tokoh tokoh lihai pengikut Pangeran Bunga.

Lima Kobra Benggala dan Empat Pengemis Kaya Raya berpelantingan kesana kemari mendapatkan serangan dahsyat yang mengalir melalui tanah yang mereka pijak.  Mereka sama sekali tidak menyangka ilmu pukulan gadis sunda ini sangat luar biasa.  Akibatnya sungguh tak terbayangkan.  Ke sembilan tokoh tangguh itu tidak bisa bangkit lagi setelah berpelantingan tadi.  Semuanya mendapatkan luka dalam yang cukup parah.  Aliran tenaga luar biasa dari dalam tanah, menghantam mereka dengan telak.

Dewi Mulia Ratri bertolak pinggang sambil perlahan lahan mendekati Pangeran Bunga yang sekarang gemetar ketakutan.  

Mengerikan! Demikian batin Pangeran Bunga.  Gadis ini sungguh mempunyai kemampuan yang mengerikan.  Ilmu pukulan itu ajaib dan dahsyat! Sembilan tokoh lihai yang dibawanya kini tak berdaya terkena pukulan itu.  Dan... gadis itu mendekatinya dengan sorot mata mengancam.  Dia tidak sanggup melarikan diri.  Pukulan yang mengenai pundaknya tadi membuatnya sangat melemah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun