Kapal itu bergetar sedikit dan mengeluarkan suara dengungan kencang. Larikan cahaya berpendar langsung menyelubungi kapal. Sebuah medan listrik yang kekuatannya lebih dari kekuatan sebuah pembangkit kecil. Ben tersenyum. Kapal ini memang luar biasa. Ini mekanisme pertahanan yang tidak biasa.
Ran memutuskan mereka memulihkan tenaga terlebih dahulu sebelum turun ke daratan. Mereka berada dalam gua raksasa. Untuk mencapai daratan mereka harus mencari jalan. Atau mungkin harus memutar lewat laut menggunakan sekoci. Entahlah. Pikiran Ran sedang dipenuhi dengan sakitnya Cindy.
"Ran..." itu suara Cindy. Memanggilnya pelan.
Ran menoleh. Matanya bertemu dengan mata Cindy. Hah! Mata Cindy sudah tidak berwarna hitam lagi. Tapi merah! Semerah darah!
Belum habis kekagetan Ran. Terdengar teriakan mengejutkan Ben.
"Mereka datang! Pasukan Kematian datang!" Ben menunjuk layar monitor dengan tegang.
Nampak Pasukan Kematian bergerombol datang. Berenang dengan kecepatan tinggi menuju kapal.
----
Pekanbaru, 6 Nopember 2018
Selanjutnya; Negeri Tulang Belulang (Bio Research)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H