Namun suasana itu tidak berlangsung lama. Â Setelah mendengarkan apa yang terjadi di luar lubang, Cindy memutuskan mereka agar segera berangkat. Â Mumpung burung pemangsa itu sedang makan. Â Lebih bagus jika mereka buru-buru lari.
-----
Team ekspedisi itu kembali setengah berlari meninggalkan lubang yang telah menyelamatkan mereka. Â Tet sampai lupa dia berniat memotret kelinci raksasa itu saking tegangnya.Â
Dari kejauhan, mata Cindy yang luar biasa tajam sudah mendengar debur ombak lautan. Â Gadis yang gerakannya selincah kucing ini mempercepat langkahnya. Â Tidak sadar bahwa teman-temannya semua kepayahan menjajari langkahnya.Â
Bukan tanpa alasan Cindy mempercepat langkah. Â Di belakang mereka ada yang mengejar! Â Entah apa karena Cindy belum melihat. Â Bukan burung-burung itu. Â Tapi intuisinya mengatakan bahwa yang mengejar mereka ini adalah sesuatu yang tidak kalah berbahayanya. Â Cindy sengaja tidak mau memberitahu teman-temannya supaya tidak terjadi kepanikan. Â Panik akan membuat mereka jauh lebih cepat lelah. Â Padahal pantai sudah ada di depan mata.
Dan sampailah mereka! Â Namun kegembiraan urung terjadi. Â Pantai di depan mereka terhalangi sesuatu yang lain lagi. Â Sebuah sungai selebar 10 meter. Â Sungai yang mengepul panas. Â Karena sungai di depan mereka ini adalah sungai lava! Â Gila!
----
Bogor, 27 Juni 2018
Selanjutnya; Negeri Tulang Belulang (Badai)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H