Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Misteri Rest Area Kesembilan

16 Mei 2017   01:12 Diperbarui: 16 Mei 2017   01:34 1069
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sherly hendak membuka mulutnya memberikan perintah kepada Rudi.  Hanya untuk mendapati jok di sampingnya kosong melompong.  Tidak ada Rudi!  Sherly bengong.  Kemana suaminya?  Bukankah mereka baru saja bermesraan?  Belum 2 menit yang lalu.  Lagipula dia tidak merasa pintu mobil terbuka dan Rudi keluar.

Sherly memandang sekeliling dari dalam mobil.  Dilihatnya Rudi baru saja keluar dari warung di depan mobilnya sambil tersenyum senyum puas.  Menuju mobil sembari bersiul siul kecil.  Membuka pintu mobil dan masuk.  Bertemu pandang dengan Sherly yang menatapnya bingung.  Rudi hampir terjengkang saking terperanjatnya.  Dia menudingkan telunjuknya ke arah Sherly dengan muka pucat pasi.  Lalu menoleh ke arah warung, ke istrinya lagi, ke warung lagi, kembali ke istrinya dan menggelosoh pingsan.

Sherly yang sekarang sadar sepenuhnya apa yang terjadi, menjerit sekuat tenaga.  Tidak ada suara yang keluar dari tenggorokannya.  Hanya mulutnya saja yang terbuka menganga. Tubuhnya lemas tak bertenaga.  Sebelum pingsan, Sherly sempat melihat ke depan.  Sepasang laki laki dan perempuan keluar dari warung.  Di bawah sinar lampu neon yang terang benderang.  Terlihat dirinya dan Rudi tersenyum tipis penuh misteri.....

Jakarta, 16 Mei 2017

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun