Rudi merasakan jantungnya hampir copot saking menahan nafas. Â Meski masih belum terlihat mukanya secara jelas, perempuan di depannya ini seksi sekali. Â Rudi melirik sebentar ke depan warung. Â 2 lelaki tadi sudah tidak kelihatan lagi. Â heran, kapan perginya ya? Â Apakah karena dia terlalu fokus pada perempuan seksi ini sehingga tidak mendengar mereka pergi?
Rudi berdehem agak lebih keras sekarang. Â Perempuan itu rupanya mendengar. Lalu terjaga dan bangkit seketika. Â Berdiri menggeliatkan tubuhnya. Memandang Rudi sambil tersenyum menggoda.
Rudi melongo! Perempuan ini cantik sekali! Dan wajahnya sangat mirip sekali dengan Sherly!
Rudi mengucek ucek matanya. Â Dia memang Sherly! Â Istrinya. Tidak mungkin dia salah mengenali. Â Wajah, tubuh, senyum, cara menggeliat, benar benar Sherly!
Namun Rudi tidak sempat lagi berpikir lebih jauh. Â Sherly meraih tangannya dengan sigap dan menariknya ke tempat tidur kecil itu. Â Rudi patuh dan tidak melawan....
----
Sherly tergagap saat mendengar suara kencang klakson bus yang melaju kencang di jalan tol. Â Ah, rupanya dia tertidur dibawa oleh kemarahannya tadi. Â Huh! Â Memang suami tidak penurut! Â Lihat saja nanti!
Dia menoleh ke jok pengemudi siap siap mendamprat hebat. Â Dilihatnya Rudi sedang menatapnya dengan penuh gairah. Â Duuhh, dia tidak tahan tatapan itu. Â Selalu membangkitkan gairahnya juga. Â Dia adalah perempuan petualang pria. Â Cukup banyak pria yang dikencaninya. Â Tapi Rudi akhirnya berhasil merubah keputusannya untuk tidak akan menikah sebelum dia puas dengan semua petualangannya.
Rudi meraihnya dalam pelukan hangat. Â Sherly benar benar lupa dengan semua kemarahannya. Â Dia terhanyut dengan semua kemesraan Rudi. Â Aaah ini luar biasa. Â Pikir Sherly dengan penuh semangat membara. Â Gairahnya menyala nyala.
Sherly mendapati Rudi menciuminya dengan ganas. Â Wanita ini memejamkan mata menikmati. Â Rudi belum pernah seperti ini sebelumnya dan dia suka.
Terlonjak kaget ketika lagi lagi suara klakson yang keras melewati mobil mereka. Â Sherly membuka mata. Â Kemarahannya bangkit lagi. Â Mengganggu saja! Dia akan menyuruh Rudi mendamprat sopir kurang ajar tadi. Â Dilihatnya mobil box berklakson tidak sopan itu parkir tidak jauh dari mereka.Â