Nah lho...
Apakah mereka akan netral diam ditempat atau "menebalkan muka"?
***Catatan :
***Nasi telah menjadi bubur. Dalam setiap kompetisi pasti ada menang ada kalah. Kekalahan bukanlah sebuah akhir tapi harus menjadi cambuk untuk menggapai kemenangan.
Sikap AHY yang secara ksatria dan besar hati menerima kekalahan, patut menjadi contoh bagi banyak pihak.
***Bagi kedua kandidat yang maju putaran kedua sebaiknya mempersiapkan diri lebih matang lagi. Sehingga warga Jakarta bisa melihat dan memilih mana pemimpin yang benar benar tepat untuk memimpin ibukota selama 5 tahun kedepan.
Jangan lagi mengusung isu SARA yang bisa memporak porandakan persatuan bangsa. Masyarakat sudah lelah dan capek dipermainkan perasaannya, hanya demi memenangkan pilkada saja.
Dari kedua kandidat, tunjukan mana yang benar benar mampu memimpin Jakarta, tanpa membedakan mana kaya mana orang kurang mampu, tidak juga membedakan warna kulit, agama maupun golongan. Sehingga bisa membuat seluruh warga Ibukota Jakarta sejahtera dan damai sentosa.
Salam Damai...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H