“Tujuan penghancuran nama SBY oleh Antasari & para aktor di belakangnya ~ agar Agus-Sylvi kalah dlm pilkada besok, 15 Feb 2017.” *SBY*
Sepintas memang teori itu keliatan benar, apalagi pakar politik dan media juga seakan membenarkan.
Tetapi, saya bertanya tanya, bagaimana mungkin hanya dalam tempo sehari, para pendukung setianya bisa langsung mengalihkan pilihan?
Mari kita lihat faktanya...
Ada banyak paslon yang sedang tertimpa kasus –entah kasus korupsi atau kasus lainnya seperti Ahok- tapi toh tetap bisa menang pilkada.
Tersangka Korupsi Menangi Pilkada Buton, KPK Rakyat Harus Diedukasi
Bahkan, pernah terjadi pelantikan Kepala Daerah di penjara. Contohnya. Bupati Gunung Mas, Kalimantan Tengah, Hambit Bintih akan dilantik di Rutan Pomdam Guntur Jaya, Jakarta Selatan. Kasusnya ini yang bikin heboh se Indonesia karena menyuap Ketua MK, Akil Mochtar.
Khamamik dan Ismail Ishak resmi menjadi Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Mesuji. Pasangan itu dilantik di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Bawanglatak, Menggala . (Salah satunya terlibat kasus korupsi dana BUMD Tuba tahun 2006.
Belum lagi ada napi koruptor sewaktu keluar dari penjara, disambut pendukungnya.
Dari sini kita bisa simpulkan bahwa seorang kandidat pasti punya pendukung setia. Jadi walaupun badai menghadang, mereka tetap setia mendukung.