Dengan demikian pasti banyak yang jengkel dong...
Ahok bisa seketika itu juga marah apabila melihat perilaku anak buahnya yang malas atau salah. Sikap keras Ahok yang sering tanpa tedeng aling aling mengungkap kebobrokan di jajarannya inilah yang kemudian menjadi masalah. Mereka inilah yang akhirnya membentuk image bahwa Ahok kasar dan semena mena.
Padahal, Ahok kasar tidak pada semua orang, tetapi hanya pada mereka yang salah aja.
Logikanya, Ahok sangat “bodoh” kalau mau cari musuh, karena Ahok tidak punya partai yang akan membelanya. Lagipula, Ahok mau maju lagi sebagai calon Gubernur DKI.
Kalau Ahok mau cari aman aja, mestinya dia bisa duduk tenang tenang di kantornya.
Tutup mata, tutup telinga, masa bodo, orang mau kerja keq, mau korup keq, biarin aja. Yang penting gaji lancar, dana operasional Gubernur diamankan dan kalau bisa ikut merancang proyek siluman buat kantongnya sendiri. Dan nanti dalam pilkada banyak partai yang akan mengusung. Betooolll...?
Tapi karena keinginan besarnya untuk kemajuan Ibukota Negara Republik Indonesia dan demi perbaikan layanan bagi warga DKI, Ahok rela dihujat orang dan dimusuhin banyak pihak.
Miris...
Kenapa Ahok?
Simak jawabannya
***Catatan :