“Ada koreksi dari berita sebelumnya yang berjudul "Marlboro Jual Rokok Ganja" menjadi "Ganja di AS, Fenomena The Marlboro of Marijuana Belum Muncul". Koreksi ini dilakukan karena belum ada konfirmasi resmi dari Philip Morris.”
Lucu kan? Apakah Tempo tidak tahu bahwa berita tersebut bakalan bisa menjatuhkan Marlboro?
Koq bisa sekelas Tempo memuat berita yang heboh tanpa ada konfirmasi sebelumnya dari pihak terkait? Dimana kredibilitasnya?
Dari semua data di atas, bisakah kita bisa mengambil beberapa kesimpulan seperti ini?
*Keuangan Tempo dalam keadaan sekarat, jadi dalam keadaan kepepet, Tempo menggunakan kekuatannya sebagai alat tawar untuk mendapatkan uang.
*Tempo secara jelas telah menayangkan artikel yang bakal merugikan pihak lain tanpa ada konfirmasi lagi dari pihak terkait. (sudah tau maksudnya kan?)
*Tempo yang sebelumnya pernah menayangkan berita Hoax tidak mau secara langsung minta maaf, malah mengaburkan artikelnya.
***
Insan pers tahu persis mana berita yang bakalan meledak atau menghebohkan.
Oleh sebab itu, sangat penting baginya, jika ingin menayangkan berita heboh, untuk melakukan konfirmasi terlebih dahulu ke pihak terkait. Jangan sampai berita tersebut melanggar kode etik jurnalistik atau setidaknya bisa meruntuhkan kredibilitasnya sendiri di mata pelanggannya.