Mohon tunggu...
Mike Reyssent
Mike Reyssent Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kejujuran Adalah Mata Uang Yang Berlaku di Seluruh Dunia

Kejujuran Adalah Mata Uang Yang Berlaku di Seluruh Dunia Graceadeliciareys@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Inilah Penyebab Koruptor Tidak Mendapat Hukuman Berat

4 Agustus 2015   23:40 Diperbarui: 4 Agustus 2015   23:40 6309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bercerita tentang Momo seorang gadis kecil tapi sesungguhnya novel itu justru untuk kita para orang tua bercermin diri. Sebuah karya yang luar biasa karena tak lekang dimakan jaman, saya sendiri ga begitu ingat kapan membacanya. Yang saya ingat, novel itu menceritakan seorang gadis kecil yang bernama Momo, yang tidak pernah berbicara dan hanya bisa mendengarkan saja.

Momo tidak pernah bosan mendengarkan orang bercerita apa saja. Bahkan orang yang pendiam sekalipun akan ditunggu oleh Momo sampai dia mau bercerita. Tapi dengan cara mendengarkan seperti itu, Momo bisa memberi inspirasi dan jalan keluar bagi seluruh penduduk desa yang sedang mempunyai masalah.

Nah, dalam novel itu Momo mempunyai dua orang teman yang bernama Beppo Si Penyapu Jalan dan Guido Si Pemandu. Kedua teman Momo sama menariknya.

Disini saya ambil kisah Beppo saja yang copas dari sini

“Satu hal yang sangat menarik dari Beppo adalah caranya menyapu. Beppo menyapu sepanjang hari, bermil-mil jauhnya. Bisa jadi, memikirkannya pun sudah tak sanggup. Tapi buat Beppo, dia berusaha tidak memikirkan betapa besar daerah yang harus disapunya hari ini. Dia hanya fokus kepada satu langkah sapuan ke depan, satu nafas ketika dia menyapu dengan satunya, terus dan terus.

Ketika orang lebih senang melihat hal besar dan bukan fokus pada langkah-langkah kecil untuk menyelesaikan hal besar itu, orang-orang sering terjebak panik terlebih dahulu, akhirnya memulai terburu-buru dan kerja dengan cepat. Ketika dia kemudian berhenti untuk melihat sudah sejauh mana langkah yang diambil, yang sering terlihat adalah betapa masih banyak langkah yang belum diambil. Masih jauh dari selesai.

Tapi untuk Beppo, dengan tidak terlalu memikirkan besarnya masalah itu dan fokus pada langkah-langkah untuk mengambil dan menyelesaikan langkah-langkah kecil satu, tidak terasa pekerjaan itu selesai. Dengan mengambil langkah-langkah kecil, Beppo berusaha mencintai dan menikmati setiap langkah kecil yang diambilnya itu.

Mencintai dan menikmati momen, adalah kuncinya. Ketika akhirnya dia selesai menyapu, Beppo mendapat dua keuntungan: dia selesai menyapu jalan yang panjang, dan juga menikmati setiap langkah penyapuan jalan tadi. Betapa beruntungnya orang yang mencintai setiap langkah kecil untuk menyelesaikan yang besar.”

(sebenarnya novel itu untuk mengingatkan kita –para orang tua- yang sering merasa kehabisan waktu, tapi sengaja saya ambil sedikit cuplikannya yang bisa relevan untuk pejabat dan para pegiat anti korupsi). Untuk lengkapnya bisa dibaca disini (tapi bahasa Jerman lho... dan ini film versi bahasa inggrisnya youtube)

Saya membayangkan, seandainya saja, para pejabat kita seperti Momo yang mau mendengarkan segala keluh kesah rakyatnya. Tentu negeri ini akan aman sentosa dan damai sejahtera.

Atau maukah kita menjadi seperti Beppo yang tak kenal putus asa dan terus mengambil langkah kecil untuk memberantas korupsi? Bukankah dengan tidak terlalu memikirkan besarnya masalah itu dan akan terus fokus pada langkah-langkah dan menyelesaikan langkah-langkah kecil satu persatu, kita tidak akan terasa bahwa pekerjaan itu sudah selesai?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun