*****
Pemerintah yang baru seumur jagung ini terlihat begitu sangat lemah, partai politik masih terus sibuk memperebutkan tulang. Para elite parpol selalu ingin menunjukan adu kuat, adu bacot, dan tarik-menarik kepentingan saja. Mereka saling tusuk, saling sikut, dan sikat.
Sehingga pemerintah tidak lagi dapat mengendalikan harga barang yang telah dipermainkan semaunya oleh para pedagang. BBM yang dulu dianggap sebagai tolok ukur para pedagang untuk menaikkan harga, sekarang hanyalah omong kosong. BBM sudah turun banyak namun para pedagang tidak serta-merta mau menurunkan harga...
Imbauan pemerintah untuk menurunkan harga sama sekali tidak direspons oleh para pedagang. Tidak ada tindakan nyata dari pemerintah supaya bisa membuat barang tidak semaunya...
Pantas saja jika Malaysia, yang dianggap sebagai saudara serumpun sudah semakin berani menghina dan melecehkan bangsa ini.
Karena mereka tahu persis bahwa kita tidak pernah berani mengambil tindakan tegas, hanya berani berkoar-koar di kandang sendiri saja.
Karena mereka tahu bahwa para pemimpin kita hanya sibuk berkelahi sendiri untuk memperebutkan seonggok tulang...
Menteri yang seharusnya selalu berdiri di belakang untuk mendukung program kerja Presiden, malah sibuk menusuk Presiden dari belakang. Mereka hanya sibuk menghajar dan mempermalukan Presiden.
Mereka sama sekali tidak bekerja untuk rakyat dan mereka bukan lagi sebagai pembantu Presiden tapi merupakan corong parpol. Mereka bukan pendukung Presiden tapi hanya sebagai penyusup dari parpol yang melemahkan posisi Presiden, bahkan bisa dengan keji dan tega mempermalukan Presidennya dan merendahkan rakyatnya sendiri.
*****
Sungguh lucu ketika membaca berita bahwa Direktur Lalu Lintas, Polda Metro Jaya, Kombes Pol Risyapudin Nursin yang mengaku terkejut ketika melihat video pungli yang dilakukan polisi di Bunderan HI.