Suatu hal yang sangat aneh jika pada waktu kampanye pilpres lalu, Presiden Jokowi berikut partai pendukungnya selalu berniat memberantas korupsi dengan cara Revolusi Mental, namun sekarang tidak mengangkat pimpinan penegak hukum yang pro pada pemberantasan korupsi.
Apakah singkatan KPK sudah sekarang berganti menjadi Komisi Pegiat Korupsi sehingga perwira polisi yang mendukung KPK harus disingkirkan? Dan sebaliknya polisi yang menghantam KPK malah dicalonkan sebagai pimpinan Polri?
Kasihan negeri ini mempunyai tokoh-tokoh yang dipercaya untuk bisa mengambil keputusan namun ternyata tidak lagi mempunyai nurani.
Kasihan Presiden Jokowi jika terus-menerus disodori dan dipaksa untuk memilih orang-orang yang seharusnya tidak masuk dalam daftar pilihan.
Komjen Pol Budi Waseso merupakan orang yang yang paling setia kepada Komjen Pol Budi Gunawan yang mantan atasannya. Kedekatan Komjen Pol Budi Gunawan dengan Komjen Pol Budi Waseso, itu memang diakui oleh Komjen Pol Budi Gunawan.
Namun tampaknya hubungan kedua Budi ini bukan hanya dalam hubungan sebagai atasan dan bawahan saja, tapi juga ada hubungan antara anak Budi Gunawan dan anak Budi Waseso yang sedang menjalin asmara...
Walaupun hal ini sudah dibantah mati-matian oleh Komjen Pol Budi Waseso, namun media sudah ramai memberitakan jadi berita itu sudah menyebar ke mana-mana, mau tidak mau, banyak orang pasti akan mengaitkan hubungan tersebut.
Mengingat Komjen Budi Gunawan di Kepolisian mempunyai pengaruh yang begitu besar, maka kemungkinan terbesar adalah Komjen Pol Budi Waseso, yang akan terpilih menjadi Kapolri menggantikan Jenderal Sutarman.
*****
Bangsa ini perlu terus maju ke depan bukan tetap diam di tempat, apalagi mundur ke belakang, namun hal itu bisa dipastikan tidak dapat dilaksanakan jika hanya mengandalkan rakyatnya saja.
Bagaimana bangsa ini bisa maju jika para pemimpin terus membuat keputusan yang tidak prorakyat? Bagaimana bangsa ini mau maju, jika mau mengangkat pimpinan dari penegak hukum yang berani membantah perintah atasan dan pro pada korupsi?