Mohon tunggu...
Miftahul Jannah
Miftahul Jannah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menulis, nonton

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tingkat Pendidikan yang Rendah di Indonesia

3 Desember 2023   13:15 Diperbarui: 3 Desember 2023   13:16 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Tidak hanya rendahnya kualitas tenaga pendidik yang menjadi faktor rendahnya tingkat Pendidikan di Indonesia. Namun, juga dilihat dari faktor kualitas gaji guru yang diberikan, karena tentunya setiap kita memiliki kebutuhan masing-masing tak terlepas juga dengan guru. Negara-negara di ASEAN saja contohnya Indonesia menjadi negara dengan gaji guru yang rendah yaitu hanya kisaran 3-3,5 juta, sementara di beberapa negara tetangga Indonesia sebut saja seperti Malaysia gaji gurunya 22,5 Juta, Singapura 57,8 Juta, Brunei Darussalam 24,2 Juta. Terlihat jelas perbandingan yang sangat jauh untuk tataran gaji guru di beberapa negara ASEAN ini. Ini juga menjadi suatufaktor rendahnya tingkat Pendidikan di Indonesia.

4.Biaya pendidikan yang mahal.

Pendidikan yang berkualitas tentunya akan mahal, terutama di kota-kota besar mulai dari taman kanak-kanak hingga sekolah menengah atas yang harganya jutaan.. membuat masyarakat yang kurang mampu tidak dapat memberikan anak-anaknya pendidikan yang berkualitas. Pemerintah seharusnya menjamin wrganya memiliki pendidikan yang berkualitas agar tingkat pemdidikan di indenosia meningkat.

5.Faktor kurikulum yang tidak relevan dengan kebutuhan.

Kurikulum di Indonesia belum relevan dengan kebutuhan dunia kerja membuat rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia. Banyak lulusan yang menganggur setelah tamat sekolah. Tidak memiliki keterampilan hidup, sehingga menimbulkan masalah dalam dunia ketenagakerjaan. Adanya hal yang tidak serasi antara hasil pendidikan dengan kebutuhan dunia kerja, disebabkan karena kurikulum yang materinya kurang fungsional terhadap keterampilan siswa setelah memasuki dunia kerja.

6.Sistem pengajaran yang monoton

Rendahnya tingkat pendidikan di Indonesia disebabkan sistem pengajaran yang monoton, membuat siswa tidak aktif dalam proses pembelajaran. Misalnya, tiak memperbolehkan siswa bertanya selama guru menyempaikan materi membuat siswa tidak memperhatikan materi yang disampaikan. Harusnya guru bisa mengajar dengan kreatif, diselingi game dan kuis yang menyenangkan.

Pendidikan adalah bentuk kesederhanaan dari sebuah titik maju atau mundurnya sebuah negara. Tanpa adanya pendidikan, akal manusia tidak bisa digunakan dengan semestinya. Layaknya seonggok daging metah yang sama sekali tidak di bumbui dan tidak dimasak dengan baik dan benar. Tanpa adanya pendidikan manusia tidak akan bisa mengolah hasil alam dengan baik dan benar. Melalui pendidikan kita dapat menguasi dunia, seperti apa yang dikatakan oleh nelson mandela. Pendidikan adalah segala situasi hifup yang mempengaruhi pertumbuhan individu sebagai pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup.

Ada banyak sekali dampak negative yang diakibatkan oleh rendahnya mutu pendidikan di negara kita ini yakni, rendahnya mutu sumber daya manusia, rendahnya produktifitas dan rendahnya daya saing. Tingkat pendidikan yang rendah akan memperlambat laju perkembangan masyarakat sehingga tidak ada kemampuan dan wawasan masyarakat untuk mengolah sumber daya yang ada dan mengelola kekayaan alam yang ada. Dengan tingkat pendidikan yang tinggi memungkinkan penduduk untuk mengolah sumber daya alam dengan baik. Dismping itu, pengguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi memudahkan penduduk dalam memenuhi berbagai kebutuhan hidup, sehingga taraf kehidupan selalu meningkat.

Mengatasi rendahnya tingkat pendidikan di Indonesia

Demi mengurangi rendahnya tingkat pendidikan di Indonesia banyak upaya yang dilakukan untuk menangani masalah ini, diantaranya sebagai berikut :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun