Mereka yang memakai kompor minyak juga dipaksa berganti gas karena minyak tanah harganya naik berlipat-lipat. Dengan memakai kayu bakar tentu warga desa tak ikut menghabiskan cadangan minyak, energi yang tak bisa diperbarui.Â
Kini ranting-ranting bambu berserakan. Ranting jati dan mahoni  meranggas tanpa ada orang yang menganggitnya.Â
Tanah cadas yang dikeruk dan dijadikan pawon tentu tak akan membuat lingkungan rusak parah. Tidak seperti ketika pemerintah mengebor minyak.
Pawon-pawon berbaris rapat di pelataran rumah Juwarni. Pawon itu telah lama mengidamkan calon pembeli. Juwarni mengibaskan sapu lidi, membersihkan debu yang mengendap. Rumahnya bagai museum yang menyimpan pawon, sebuah benda langka di abad modern ini.Â
Nyaris tak ada kegiatan akhir-akhir ini. Â Otot-otot dipungungnya malah terasa kaku karena tak pernah digerakkan.
****
Terjadi kebakaran hebat di kompleks Pasar Sendangsari. Diduga sumber kebakaran karena gas meledak di salah satu kios, merembet ke beberapa kios hingga ikut terbakar.Â
Warga Sendangsari menjadi ketakutan. Gas elpiji yang meledak di pasar seakan meneror mereka seperti bom. Berita di televisi juga menyiarkan banyaknya gas yang meledak di berbagai wilayah. Gas jadi penyebab kebakaran dan menimbulkan korban jiwa dan harta. Hal ini menambah kecemasan mereka.
Juwarni siang itu menonton televisi. Di berita televisi banyak ibu-ibu rumah tangga yang kembali memasak dengan pawon dan kayu bakar.Â
Juwarni tersenyum menyaksikan berita di televisi. Harapan kembali tumbuh. Dalam hati ia berharap rumahnya urung jadi museum pawon. (Miv)
*****