Mohon tunggu...
Miftahul Abrori
Miftahul Abrori Mohon Tunggu... Freelancer - Menjadi petani di sawah kalimat

Lahir di Grobogan, bekerja di Solo. Email: miftah2015.jitu@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Boneka Mertua

16 Desember 2019   07:01 Diperbarui: 16 Desember 2019   20:10 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Intervensi sang mertua adalah api kecil, namun bisa berubah api besar yang bakal menghanguskan rumah tangga. Foto: Thestar.com

Rianto marah setengah mati. Harga dirinya terkoyak. Barangkali jika tidak karena Nizma dan Airin, ia bakal mengambil pisau dapur lalu menikamkan tepat di dada mertuanya.

Niat jahat diurungkannya. Ia ingin tetap menjadi ayah yang baik, suami yang baik. Walaupun takkan pernah bisa menjadi menantu yang baik, menantu penurut bagai boneka.

"Sabar mas Rianto. Ibuk memang begitu," Nizma menenangkannya.

Rianto sadar, kehadirannya di keluarga Nizma tidak diharapkan. Ia seperti boneka hidup. Tak bisa berbuat keputusan apa-apa. 

Sang mertua ingin menguasai rumah tangganya. Tak sependapat sedikit dengan mertua pasti dicerca. Apalagi berani membantah.

***

Malam itu ketika Rianto pulang dari Jogja, secara terang-terangan ia berkata kepada ibu mertua. Ia utarakan niat dengan kalimat sebaik-baiknya. Ia ingin memboyong Nizma dan Airin ke Jogja. 

Ibu mertuanya marah besar. Namun, Rianto bergeming.

Rianto masuk kamar. Ia memasukkan baju ke koper. Nizma datang membawakan secangkir teh hangat untuk Rianto.

"Ada apa sih, Mas kok ribut lagi sama ibu?" tanya Nizma

"Aku punya surprise buat kamu"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun