Dalam kegiatan formal seperti upacara atau kepemimpinan organisasi, siswa laki-laki lebih sering diangkat sebagai pemimpin.
Implikasi:
Siswa perempuan mungkin merasa kurang dihargai atau kehilangan rasa percaya diri.Hal ini memperkuat stereotip bahwa laki-laki lebih dominan dan perempuan harus tunduk.
4. Ketimpangan Gaji dalam Pendidikan
Pada tingkat pendidikan yang lebih rendah, perempuan sering menerima upah yang lebih kecil dibandingkan laki-laki. Statistik menunjukkan bahwa perempuan hanya mendapatkan sekitar 39,54% dari total distribusi upah dibandingkan laki-laki sebesar 60,46%.
Dampak:
Ketimpangan ini mencerminkan kurangnya apresiasi terhadap perempuan dalam sektor pendidikan, baik sebagai peserta didik maupun sebagai tenaga kerja.
B. Kesenjangan Gender dalam Pendidikan Islam
1. Budaya Patriarki
Dalam masyarakat patriarki, perempuan sering kali dianggap hanya berperan sebagai pengurus rumah tangga, sehingga tidak perlu menempuh pendidikan tinggi.
Contoh: Banyak orang tua di pedesaan merasa bahwa pendidikan hingga SMA sudah cukup untuk anak perempuan, karena mereka akan menikah dan menjadi ibu rumah tangga.