A. Gender dan Pendidikan Islam
1. Pengertian Gender
Gender adalah konstruksi sosial yang mencakup perbedaan peran, tanggung jawab, dan ekspektasi berdasarkan jenis kelamin yang dibentuk oleh budaya dan masyarakat. Gender tidak bersifat biologis, tetapi ditentukan oleh norma-norma sosial. Dalam konteks pendidikan Islam, gender sering dipahami melalui peran tradisional, di mana laki-laki cenderung mendapatkan akses lebih besar dibandingkan perempuan.
2. Gender vs. Seks
Perbedaan antara gender dan seks terletak pada asalnya. Seks merujuk pada perbedaan biologis yang tidak berubah, sedangkan gender adalah hasil dari konstruksi sosial yang bisa berubah seiring waktu dan tempat. Dalam pendidikan Islam, pemahaman akan hal ini penting untuk menghapus stereotip dan mendorong kesetaraan.
3. Teori-Teori Gender
Terdapat beberapa teori, di antaranya:
1. Teori Kodrat (Nature)
Teori ini berpendapat bahwa perbedaan peran antara laki-laki dan perempuan adalah ketentuan alamiah atau kodrat yang tidak dapat diubah. Teori ini mendasarkan argumennya pada fakta biologis, seperti kemampuan perempuan untuk melahirkan dan menyusui, yang menunjukkan bahwa mereka lebih cocok untuk peran domestik.
Pandangan: Dalam keluarga, pembagian tugas berdasarkan kodrat biologis dianggap sebagai bagian dari harmoni. Misalnya, suami bertugas mencari nafkah, sedangkan istri fokus pada urusan rumah tangga.
Kritik: Teori ini dianggap mengabaikan kemampuan perempuan untuk berpartisipasi di luar peran tradisional, seperti dalam bidang pendidikan dan pekerjaan.