Mohon tunggu...
Michelle Nata
Michelle Nata Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Benarkah Pengobatan dengan Sel Punca dari Janin adalah Pilihan Terbaik?

22 Agustus 2018   17:36 Diperbarui: 23 Agustus 2018   21:05 1012
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ada banyak sekali penyakit yang dulu seolah tidak ada dan sekarang menjamur. Penyakit yang dulu hanya menyerang orang lanjut usia namun sekarang menyerang orang-orang yang masih muda juga. Peningkatan penyakit itu membuat kebutuhan manusia untuk mengusahakan kesembuhan juga meningkat drastis. 

Dengan perkembangan teknologi kedokteran yang sudah berhasil membuktikan bahwa terapi stem cell dapat menyembuhkan banyak sekali jenis penyakit dengan cara membuat sel-sel tubuh yang rusak karena sakit itu memperbarui dirinya sehingga penderita dapat sembuh dari penyakitnya, maka permintaan pengobatan untuk terapi stem cell pun meningkat. Sementara persediaan janin yang gugur sebagai sumber stem cell terbaik tentunya jauh di bawah permintaan pasar. 

Hal ini akan memicu masalah sosial dimana ada sekelompok orang yang akan menghalalkan segala cara untuk mendapatkan stem cell demi kesembuhan dan kelangsungan hidup mereka. 

Bukan tidak mungkin kalau aborsi akan meningkat drastis karena hal ini. Sebab akan ada orang-orang yang tidak berpikir panjang, yang dengan senang hati menggugurkan janin mereka untuk dijual agar mereka dapat memperoleh uang dalam jumlah yang cukup besar. Bahkan akan ada sekelompok orang menjadikan hal ini suatu profesi baru bagi mereka. 

Hal ini tentu melanggar hukum, norma-norma masyarakat dan etika sosial, terlebih-lebih jika tindakan tersebut dijadikan suatu pekerjaan. Jadi itulah yang menimbulkan kontroversi dan menjadi alasan mengapa penggunaan stem cell dari janin yang gugur dilarang di berbagai negara, termasuk Indonesia.

 Menurut pendapat saya sendiri, sistem pengobatan dengan stem cell dari janin yang gugur memang seharusnya dilarang. Walaupun penelitian mengatakan bahwa pengobatan stem cell dari janin yang gugur adalah terapi yang terbaik karena stem cell janin yang gugur itu dapat mendifferensiasi dirinya menjadi sel apa saja yang dibutuhkan, namun terapi pengobatan ini memiliki sisi lain yang juga harus dipertimbangkan baik-baik. 

Bukan dampak kesehatan ataupun bahaya dalam transplantasi stem cell yang menjadi pertimbangan saya. Akan tetapi hal ini dapat memicu timbulnya masalah sosial yang akan sulit sekali untuk dihentikan nantinya. Selama ini proses aborsi banyak ditentang oleh masyarakat. Memang aborsi itu diijinkan jika karena alasan kesehatan yang sangat signifikan. 

Tetapi jika aborsi dilakukan hanya karena orang tua yang tidak mau bertanggung jawab terhadap bayinya, hal itu tentunya tidak diijinkan. Namun ketika pengobatan stem cell dari janin yang gugur dilegalkan untuk dilakukan, maka mau tidak mau proses aborsi pasti akan meningkat. Memang pada awalnya hal ini akan dilakukan secara sembunyi-sembunyi, namun jika permintaan pasar terlalu tinggi, yang akan terjadi adalah munculnya praktik aborsi yang terselubung dengan sangat rapi. 

Hal ini tentunya akan merusak moral manusia. Mereka yang dulunya masih memiliki perasaan bersalah karena mengaborsi janin mereka, lama kelamaan akan merasa bahwa ketika mereka mengaborsi janin mereka, itu berarti mereka sudah menolong orang lain yang membutuhkan stem cell dari janin mereka itu untuk menyembuhkan dan menyelamatkan hidup orang yang sakit.

Memang pengobatan dengan stem cell dari janin yang gugur itu sangat ampuh, namun ada juga embryonic stem cell yang juga memiliki kemampuan yang sangat bagus untuk penyembuhan penyakit. Bahkan, penelitian para ahli pada tahun 2006 menemukan bahwa induced Pluripotent Stem Cell memiliki kemampuan yang menyerupai embryonic stem cell. 

Induced Pluripotent Stem Cell adalah mengambil sel dari tubuh seseorang dan merekayasanya sehingga dia memiliki sifat yang sama dan dapat berfungsi seperti stem cell. Sekalipun induced Pluripotent Stem Cell tidak seefektif embryonic stem cell, namun paling tidak induced Pluripotent Stem Cell ini tidak melanggar kode etik dan tidak menimbulkan masalah sosial. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun