Stem cell atau yang dalam bahasa Indonesia disebut dengan sel punca merupakan sel yang berfungsi untuk memperbaharui sel-sel yang rusak. Hal ini membuat stem cell biasanya dimanfaatkan dalam pengobatan berbagai macam penyakit. Secara umum, stem cell memiliki dua kemampuan yaitu, differensiasi dan regenerasi.Â
Differensisasi adalah kemampuan stem cell untuk berkembang atau mengalami spesialisasi menjadi sel yang lebih spesifik misalnya sel saraf, sel mata, sel kulit, dan lain-lain. Sedangkan regenerasi adalah kemampuan stem cell untuk menduplikat dirinya sendiri. Stem cell ada disetiap organ tubuh manusia. Sel kulit dibentuk oleh stem cell kulit.
Sel darah dibentuk oleh stem cell darah. Sel mata berasal dari stem cell mata, begitu juga dengan sel-sel yang lainnya. Namun, masing-masing stem cell tersebut dihasilkan oleh stem cell embrionik, yang pertama kali terbentuk pada embrio yang berumur lima hari. Stem cell embrionik-lah yang membangun organ-organ tubuh manusia pada awalnya.Â
Stem cell embrionik juga yang membentuk masing-masing jenis stem cell pada setiap organ. Akan tetapi, jangan pernah samakan stem cell embrionik dengan stem cell biasa. Karena stem cell biasa tidak bisa membangun organ, melainkan hanya bisa mendaur ulang sel-sel dalam organ tersebut yang mengalami kematian rutin.Â
Itulah sebabnya mengapa ada beberapa organ tubuh yang bersifat fatal jika sekali rusak. Contohnya mata, jantung, dan ginjal. Karena stem cell yang terdapat pada organ-organ tersebut tidak bisa mengganti jaringan yang kerusakannya sudah fatal. Berbeda dengan stem cell kulit yang dapat mengganti sel-sel kulit saat kulit terluka.Â
Karena kerusakan pada sel kulit itu sama saja dengan kematian rutin sel-sel organ tubuh (setiap sel pasti memiliki usia tertentu). Inilah yang membuat para ilmuwan berpikir untuk memelihara stem cell embrionik dalam suatu media kultur tertentu dan merekayasanya sehingga bisa digunakan untuk menyembuhkan kelainan organ tubuh manusia, tanpa obat-obatan.
Transplantasi stem cell sumsum tulang belakang dilakukan dengan cara pendonor diberi penstimulasi agar stem cell sumsum tulang belakang itu bergerak masuk ke peredaran darah, kemudian darah yang sudah mengandung stem cell sumsum tulang belakang itu diambil untuk didonorkan pada pasien. Sedangkan stem cell plasenta bisa diperoleh dari darah pada tali pusat seorang bayi yang telah dilahirkan.Â
Stem cell pada sumsum tulang belakang dan plasenta sama-sama merupakan sumber penyembuh yang sangat ampuh. Meskipun stem cell ini hanya bisa menghasilkan sel darah, akan tetapi banyak pasien leukemia yang jiwanya terselamatkan karena transplantasi stem cell ini.
Sementara itu, ada juga stem cell yang diambil dari janin yang gugur atau diaborsi. Stem cell ini mungkin terdengar asing bagi kita, karena penggunaan stem cell dari janin yang gugur dilarang di Indonesia dan beberapa negara lainnya. Sebenarnya, kegunaan dan kualitas stem cell dari janin yang gugur sangatlah baik.Â
Banyak orang yang menderita penyakit Parkinson dapat sembuh karena transplantasi stem cell janin yang gugur. Stem cell ini juga bisa menyembuhkan berbagai penyakit mematikan lainnya, salah satunya adalah penyakit diabetes mellitus. Hal ini disebabkan karena janin memiliki stem cell pada beberapa organ tubuhnya, yang kualitasnya sangat baik dan biasanya tidak dimiliki oleh orang dewasa atau tua.Â