Mohon tunggu...
Michelle Nata
Michelle Nata Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Benarkah Pengobatan dengan Sel Punca dari Janin adalah Pilihan Terbaik?

22 Agustus 2018   17:36 Diperbarui: 23 Agustus 2018   21:05 1012
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sehingga sel-sel tersebut bisa ditransplantasi ke tubuh pasien yang sakit. Contohnya adalah kelenjar thymus pada janin yang ada di belakang leher dan berfungsi sebagai kekebalan tubuh manusia. Kelenjar tersebut akan berkurang ketika manusia mulai menginjak usia remaja, dan ketika ada orang yang mengalami gangguan pada system kekebalan tubuhnya, kelenjar thymus pada janin bisa ditransplantasikan ke tubuh pasien. 

Kemudian sel hati dan pankreas janin juga bisa digunakan sebagai pengobatan. Hingga bagian otak tengah (subtantia nigra) janin pun dapat ditransplantasi untuk menyembuhkan penyakit Parkinson. Perlu diketahui bahwa otak tengah adalah bagian otak yang paling kecil dan berfungsi dalam mengontrol pendengaran, penglihatan, gerakan mata, dan gerakan tubuh lainnya. 

blausen-0704-parkinsonsdisease-5b7ebdf3aeebe172f33becb5.jpg
blausen-0704-parkinsonsdisease-5b7ebdf3aeebe172f33becb5.jpg
Dalam otak tengah tersebut, terdapat nukleus merah dan subtantia nigra yang berfungsi dalam mengontrol gerakan tubuh manusia. Subtantia nigra, bagian otak yang berwarna lebih gelap dan menghasilkan banyak neuron dan dopamine itulah yang diambil untuk transplantasi. Karena penyakit Parkinson disebabkan oleh neuron pada bagian subtantia nigra tersebut jumlahnya berkurang. 

Sungguh menakjubkan bukan jika ternyata berbagai penyakit bisa disembuhkan hanya dengan transplantasi stem cell dari janin yang gugur. Tentunya stem cell dari janin yang gugur menjadi pusat perhatian para ilmuwan dan dokter untuk diteliti lebih lanjut. 

Tidak hanya dinilai dari keampuhannya dalam dunia pengobatan, namun juga dari berbagai aspek lainnya. Seiring dengan berjalannya waktu, mulai muncul perdebatan dan kontroversi mengenai akibat dari penggunaan stem cell janin yang gugur. Bukan dampak kesehatan yang dijadikan masalah, melainkan dampak sosial yang ditimbulkan.

Janin bisa gugur karena berbagai faktor. Ada yang secara tidak sengaja dan ada pula yang secara sengaja. Secara tidak sengaja, janin bisa gugur karena faktor internal dan faktor eksternal. 

Faktor internal yang dapat menyebabkan janin gugur antara lain adalah faktor penyakit yang menginfeksi janin, ketidak seimbangan gizi ibu atau rahim yang lemah. Sementara faktor eksternal yang dapat menyebabkan gugurnya janin dalam kandungan antara lain adalah guncangan yang terlalu kuat atau ibu hamil yang mengalami kelelahan yang akut. 

Jika hal-hal itu yang menjadi penyebab janin gugur, maka keguguran janin tersebut terjadi diluar rencana manusia. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa banyak juga janin yang gugur karena memang sengaja digugurkan. Pengguguran janin secara sengaja oleh manusia inilah yang membuat pemanfaatan stem cell dari janin memicu kontroversi di masyarakat. 

Seandainya pemanfaatan stem cell dari janin hanya diambil dari janin yang gugur secara alami, saya yakin hal tersebut pasti bisa diterima publik. Akan tetapi pemanfaatan stem cell dari janin itu bisa diambil dari janin yang gugur karena faktor apa saja. Hal ini lah yang akhirnya membuat  banyak negara mengambil keputusan untuk melarang metode ini. 

Penemuan sistem terapi stem cell, serta keampuhannya dalam dunia pengobatan itu menjadikan stem cell satu-satunya cara yang aman untuk menyembuhkan suatu penyakit yang belum ditemukan obatnya saat ini. Ada banyak sekali penyakit yang sepertinya sudah tidak bisa disembuhkan lagi, ternyata bisa disembuhkan dengan terapi stem cell. 

Walaupun biaya yang harus dikeluarkan untuk pengobatan dengan stem cell ini sangat mahal, namun sampai saat ini, metode inilah yang mempunyai tingkat keberhasilan tertinggi di dunia pengobatan. Sehingga hanya orang-orang kelas atas saja yang mampu melakukan sistem pengobatan stem cell. Seiring dengan perkembangan jaman, penyakit yang diderita manusia juga berkembang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun