Mohon tunggu...
Michael Nugraha Budiarto
Michael Nugraha Budiarto Mohon Tunggu... Konsultan - Managing Director of ASEAN Youth Organization | Founder eDUHkasi | Passionate Leader

Tertarik untuk berdiskusi, memperbincangkan topik yang pernah atau sedang menjadi polemik. Memiliki blog pribadi di www.huangsperspective.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ruang Hampa

18 November 2018   15:50 Diperbarui: 18 November 2018   16:20 450
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kau yang menutup diri dariku. Aku selalu berusaha menjangkaumu tapi kau tak pernah mau menanggapiku."

"Kau tidak tahu betapa sulitnya untuk tersenyum bahkan sedetik saja."

"Aku akan mengerti bila kau tidak sibuk mengacuhkanku."

Aku terdiam. Aku sangat iri melihatnya begitu berbahagia dengan hidup yang ia miliki. Ia miliki segalanya dalam hidup. Ia berusaha mendekatiku, berusaha merangkulku. Aku langsung menepis tangannya. Aku langsung keluar dalam amarah. Aku lihat Bu Rina dari jauh, tapi aku tidak menggubrisnya. Aku tidak tahu apa yang terjadi dengan Bu Rina dan dirinya. Aku langsung berlari keluar sekolah, pulang ke rumah.

Aku merasa begitu tidak enak dengan sikapku pagi itu, aku berusaha menelfonnya, namun tidak ada yang mengangkat. Dalam keraguan mendalam aku menelfonnya hampir tiga kali. Namun aku berhenti setelah merasa tidak pantas untuk meminta maaf lewat telefon.

Keesokan harinya tidak ada hal yang bisa kuingat setelah aku melihat surat yang bertuliskan namaku. Semua buram kepalaku serasa pecah, kakiku lemas, tidak dapat menopang tubuhku dan rasa bersalahku. Andai aku tidak egois dan sadar akan keadaannya. Seandainya aku paham keadaanmu, kawan, kau tidak akan berakhir seperti ini.

Tertuliskan di ujung kanan atas di surat itu, "Ia yang dicintai dan mencintai telah berpulang."  Selamat jalan, kawan.***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun