2. Diabetes melitus: pasien dengan riwayat diabetes melitus memiliki resiko lebih besar mengalami keterbatasan dalam sendi, tidak hanya di bahu tapi pada sendi lainnya. Penggunaan insulin juga memperbesar resiko kekakuan sendi.
3. Operasi: kekakuan juga terjadi pasca operasi.
4. Penyakit diskus cervical degeneratif pada C5-C6 dan C6-C7 menjadi faktor umum kekauan bahu. Pasien dengan radikuopati cervicl dan sakit bahu mengalami kecendrungan kekauan bahu.
5. Gangguan Tyroid: kondisi hipertiroid atau hipotiroid sering menyebabkan kondisi frozen shoulder bilateral.
6. Gangguan Paru: frozen shoulder juga sering terjadi pada pasien emfisem dan bronkitis kronis, tetapi hal tersebut tidak berkorelasi dengan keparahan atau durasu penyakit.
7. Gangguan Neoplastik: karsinoma bronkogenik dan tumor pada paru-paru dapat menyebabkan frozen shoulder.
8. Kondisi Neurologis: insiden forzen shoulder pada pasien parkonson secara signifikan lebih tinggi. Pasien dengan hemiplegi mengeluhkan nyeri pada bahu dan rentan mengalami kekakuan sendi habu, sindrom tangan dan bahu banyak terjadi pada pasien stroke.
9. Genetika: keturunan berpengaruh lebih dari 40% pada kasus frozen shoulder, namun tidak ditemukan gen tertentu yang telah diidentifikasikan.
Patofisiologi:
Pada frozen shoulder patofisiologinya terjadi kekakuan pada capsul sendinya, dimana bila terjadi gangguan pada kapsul sendinya maka keterbatasan gerak yang terjadi adalah pola kapsuler. Pola kapsuler pada bahu adalah external rotasi lebih terbatas daripada abduksi lebih terbatas daripada internal rotasi. Salah satu gerakan yang terhambat adalah abduksi shoulder dimana pada gerakan abduksi tersebut terjadi gerakan arthrokinematik berupa translasi ke kaudal. Perubahan patologi tersebut dikarenakan rusaknya jaringan lokal berupa inflamasi pada membran sinovial dan kapsul sendi glenohumeral yang membuat formasi adhesive sehingga menyebabkan perllengketan pada kapsul sendi glenohumeral. Capsulitis adhesiva memiliki tiga fase:
a. Fase freezing: terjadi selama 2-9 bulan yaitu nyeri pada bahu yang memburuk pada malam hari dan semakin bertambahnya kekakuan otot sehingga menyebabkan kehilangan fungsi gerak bahu.