Nilai-nilai ini menjadi cara kita untuk menumbuhkan keserupaan dengan Allah. Sebagaimana dikatakan, "Semakin Ilahi, semakin manusiawi." Sifat-sifat Ilahi perlu kita hidupi agar kita menjadi manusia sejati yang mengasihi Tuhan dan sesama, sesuai dengan hukum kasih.
Kesaksian Kristus harus kita hidupi sebagai bentuk tanggung jawab, tetapi juga sebagai cara untuk membangun relasi dengan Allah. Kita ingin membawa diri kita ke hadirat-Nya dan mendokumentasikan setiap momen. Relasi dengan Allah secara konkret kita wujudkan melalui doa, namun hal yang perlu kita perhatikan adalah, hidup adalah peziarahan menuju kemuliaan Allah, sehingga hidup adalah perwujudan iman.
Mewujudkannya sebagai Gereja
Penyampaian kabar sukacita ini hendaknya tidak hanya terwujud dalam kehidupan pribadi, tetapi juga dalam kehidupan bermasyarakat. Kita umat Katolik merupakan satu tubuh yang dipersatukan Allah dalam Kristus. Kita harus bisa bersinergi dan bekerja sama dalam menyampaikan kabar sukacita. Komunitas Gereja sebagai perpanjangan tangan Tuhan, tentu tidak terlepas dari multikulturalisme.Â
Namun, kita perlu sadar bahwa setiap manusia diciptakan dengan karakteristik yang berbeda, dan perbedaan tersebut tidak boleh menjadi halangan. Kita harus bisa bersatu, dengan visi dan misi yang sama, yaitu mengabarkan kabar sukacita. Dalam masyarakat, tentu ada berbagai kesulitan dan tantangan yang perlu dihadapi.
(1 Yoh. 4:4-6), menegaskan bahwa, Gereja secara khusus dianugrahi kekuatan Roh Kudus (dunamos). Kekuatan ini merupakan rahmat yang diterima oleh Gereja melalui pembabtisan,, yang senantiasa melekat dalam pribadi umat beriman Katolik. kehadiran Roh Kudus memungkinkan kita untuk mengenal Allah dan dengan kehadiran Yesus Kristus kita dipersatukan dalam Allah
Kekuatan Roh Kudus ini menjadi dasar dalam pewartaan kabar keselamatan yang telah nampak dalam jemaat perdana. rahmat ini yang meneguhkan dan menguatkan mereka terutama dalam menghadapi berbagai tantangan dan penganiayaan. rahmat Roh Kudus secara konkret menggambarkan kehadiran Allah, yang akan menaungi setiap pribadi dalam menjalankan tugas perutusannya, terutama menjadi saksi Kristus.
Penyampaian kabar sukacita ini hendaknya tidak hanya terwujud dalam kehidupan pribadi, tetapi juga dalam kehidupan bermasyarakat. Kita umat Katolik merupakan satu tubuh yangdipersatukan Allah dalam Kristus. Kita harus bisa bersinergi dan bekerja sama dala menyampaikan kabar sukacita. Komunitas Gereja sebagai perpanjangan tangan Tuhan, tentu tidak terlepas dari multikulturalisme.
 Namun, kita perlu sadar bahwa setiap manusia diciptakan dengan karakteristik yang berbeda, dan perbedaan tersebut tidak boleh menjadi halangan. Kita harus bisa bersatu, dengan visi dan misi yang sama, yaitu mengabarkan kabar sukacita. Dalam masyarakat, tentu ada berbagai kesulitan dan tantangan yang perlu dihadapi
Penguatan
Sebagai katolik, kita dipanggil untuk menjadi saksi rohani. Saksi rohani ialah saksi yang meski ia tak melihat namun ia percaya dengan sumber kesaksiannya. Di mana, dengan percaya ia mengalami kehadiran Allah.Â