Mohon tunggu...
Michael Evan Bagas
Michael Evan Bagas Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - seminaris tingkat 1 seminari mertoyudan

topik konten favorit adalah ilmu pengetahuan alam

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mempersiapkan Diri Menjadi Saksi Ilahi

28 November 2024   12:37 Diperbarui: 28 November 2024   12:41 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.abbaloveministries.org

"Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi."

Pengantar

Dalam kehidupan bermasyarakat, kita sering mendengar istilah "saksi." Saksi merupakan seseorang yang memiliki tanggung jawab sebagai pemegang pengetahuan. Saksi memegang peran penting dalam mendokumentasikan dan mengarsipkan berbagai informasi yang telah ia  peroleh. Sebagai pemegang pengetahuan, saksi memiliki pilihan untuk mewartakan, menyimpan, atau bahkan memanipulasi informasi yang dimiliki. 

Pengaruh dan kontribusi saksi dalam suatu peristiwa dapat terwujud baik secara langsung maupun tidak langsung. Setiap kesaksian tentu memiliki konsekuensinya tersendiri, di mana kebenaran akan membawa manusia pada keselamatan sejati, sementara kebohongan hanya akan membawa kehancuran. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengembangkan diri menjadi saksi kebenaran.

Kelahiran Yesus adalah momen yang telah lama dinanti dan menjadi kerinduan mendalam bagi umat beriman Katolik. Peristiwa ini merupakan puncak dari karya pewahyuan Allah, karena melalui kelahiran Putra-Nya yang tunggal, Allah secara khusus menganugerahkan kasih-Nya kepada kita. 

Allah memanggil kita untuk tidak hanya menjadi pendengar, tetapi juga pewarta kebenaran-Nya. Dalam masa Natal ini, Gereja mengajak kita untuk mencari Allah dalam kehidupan kita dan menjadi saksi bagi karya kasih-Nya, sebagai tanggapan kita terhadap karya pewahyuan Allah.

Hidup sebagai saksi Kristus berarti hidup yang menyatakan kebenaran, kasih, dan kemuliaan Tuhan setiap saat. Ini didasarkan pada kesadaran kita bahwa kita telah mengalami semua itu terlebih dahulu karena kasih Allah. Menjadi saksi Kristus tidak hanya sekadar memberi kesaksian dengan kata-kata, tetapi juga diwujudkan dalam setiap karakter dan tindakan kita yang mencerminkan karakter Kristus dalam hidup kita. 

Ketika kita mampu menerapkan ajaran-Nya dalam hidup, kita dimampukan untuk menunjukkan kasih, kerendahan hati, dan keadilan. Dengan demikian, kita menjadi saksi hidup bagi kemuliaan-Nya.

Menjadi saksi Kristus adalah panggilan dan tugas setiap umat Kristiani di dunia. Kita diutus untuk memberikan kesaksian mengenai kasih dan kebenaran-Nya. Kita perlu bersyukur karena sebagai umat Kristiani, kita memiliki kesempatan untuk menjadi saluran berkat dan menyebarkan kabar baik mengenai kehadiran Kristus di lingkungan kita. 

Kesempatan ini menjadi sarana penting bagi kita untuk ambil bagian dalam karya keselamatan Allah. Dalam menanggapi karya Allah, kita perlu membangun aspek raga, moral, dan jiwa kita, sebagai persiapan untuk menjadi pewarta Allah. Aspek-aspek tersebut dapat kita latih melalui berbagai cara di bawah ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun