"Aku tidak harus memberitahukan identitasku pada orang yang baru saja kutemui."
"Ah, benar juga." Dia terkekeh.
"Jadi... kenapa kamu harus pergi menemuinya? Orang tanpa nama itu."
Mataku membelalak, "apa maksudm-"
"Kau tahu? Aku sedikit banyak bisa membaca pikiran seseorang." Jawabnya ringan.Â
"Apakah memang masalahmu seberat itu?"
"Siapa kamu sebenarnya?" Tanyaku setengah panik.
"Yah... kupikir aku tidak harus memberitahukan identitasku pada orang yang baru pertama kali kutemui." Dia menyengir ke arahku.
Aku menelan ludahku yang terasa getir. Aku merasa seperti sedang dipermainkan, dan itu cukup membuatku terluka.
"Jadi... apa masalahmu?" lanjutnya.
Aku membungkam mulutku sejenak.
Baiklah...