Mohon tunggu...
Mia Oktavia
Mia Oktavia Mohon Tunggu... Freelancer - Unisnu '18

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh...

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Teknik Mutual Storytelling untuk Mengurangi Perilaku Bullying Pada Siswa SD

3 November 2019   20:27 Diperbarui: 3 November 2019   20:34 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

g. Geng mempunyai pusat pertemuan yang biasanya jauh dari pengawasan orang dewasa

h. Sebagian besar kelompok mempunyai tanda keanggotaan, misalnya anggota kelompok memakai pakaian yang sama

i. Pemimpin geng mewakili ideal kelompok dan hampir dalam segala hal lebih unggul dari pada anggota-anggota yang lain.

     Namun, Hurlock (1980) juga menyatakan bahwa keanggotaan kelompok dapat menimbulkan akibat yang kurang baik dan mengganggu sosialisasi bagi anak, seperti penolakan dan pertentangan dengan orang tua ketika anak menjadi anggota geng, permusuhan antar anak-anak semakin meluas, kecenderungan anak untuk mengembangkan prasangka terhadap anak yang berbeda, dan cara anak yang kurang baik dalam memperlakukan anak-anak yang bukan anggota gengnya. Bahkan perlakuan yang kurang baik tidak hanya dilakukan terhadap anak yang berada di luar gengnya saja, tetapi sering juga terjadi perkelahian di dalam kelompok geng.

     Anak-anak usia sekolah dasar sudah memiliki konsep keindahan pada dirinya.  Hurlock (1978) menjelaskan bahwa konsep keindahan ketika anak sudah berada dan bersosialisasi di lingkungan sekolah tidak hanya menilai indah atau jelek berdasarkan apa yang mereka sukai saja, tetapi mereka menganggapnya berdasarkan standar kelompok. Hal ini karena mereka sudah mulai menyadari bahwa setiap orang memiliki standar keindahan yang berbeda. Tak hanya konsep keindahan pada objek-objek seperti warna, gambar, dan benda saja tetapi anak pada usia ini juga memiliki konsep keindahan tubuh. Konsep keindahan tubuh dipengaruhi oleh tekanan budaya, seperti anak tidak menyukai bentuk tubuh yang gemuk dan menganggap tubuh ramping itu indah. Anak yang menyimpang dari bentuk stereotip, misalnya dalam berat badan, tinggi badan atau bentuk tubuh kemungkinan menjadi bahan ejekan dan mendapat nama julukan yang menunjukkan bagaimana perasaan teman sebayanya tentang bentuk tubuhnya. 

     Terdapat beberapa minat umum pada masa anak-anak salah satunya adalah minat terhadap lambang status. Lambang status atau prestise menunjukkan pada orang lain bahwa dia memiliki status lebih tinggi dari pada orang yang sekelompok dengan dia. Anak- anak menyadari pentingnya lambang status untuk menarik perhatian dan penting dalam peran sosial. Kesadaran ini memperkuat minat anak terhadap lambang status (Hurlock, 1978). Hurlock (1978) juga menyebutkan beberapa kriteria lambang status yang diminati oleh anak, diantaranya: ia harus memberi anak kepuasan dalam bentuk perhatian social terutama dari kelompok teman sebaya, harus dihargai orang lain agar ia dapat memberi perhatian yang diharapkan anak, menunjukkan kepada anak lain baik langsung maupun tidak langsung status sosio-ekonomi yang baik, dan lambang status harus tampak oleh semua anak agar menimbulkan minat yang kuat. Untuk menunjukkan lambang status yang dimilikinya, anak-anak akan menunjukkannya dalam berbagai cara, seperti bersombonng dan membual mengenai kepemilikan keluarga mereka, membandingkan miliknya dengan milik temannya, melamunkan lambang status yang diinginkan, sampai memberikan komentar meremehkan milik orang lain, Bullying sering dilakukan oleh anak-anak baik di sekolah maupun di lingkungan rumahnya. 

     Bullying menurut Tirmidziani dkk. (2018) adalah suatu bentuk kekerasan anak yang dilakukan teman sebaya kepada seseorang (anak) yang lebih rendah atau lebih lemah untuk mendapatkan keuntungan atau kepuasan tertentu. Bullying dapat berupa ucapan (bullying verbal), fisik (bullying nonverbal), dan mental atau psikologis. Olweus (dalam Tirmidziani dkk, 2018) memaparkan contoh tindakan negatif yang termasuk dalam bullying antara lain:

a. Mengatakan hal yang tidak menyenangkan atau memanggil seseorang dengan julukan yang buruk

b. Mengabaikan atau mengucilkan seseorang dari suatu kelompok karena suatu tujuan.

c. Memukul, menendang, menjegal atau menyakiti orang lain secara fisik.

d. Mengatakan kebohongan atau rumor yang keliru mengenai seseorang atau  membuat siswa lain tidak menyukai seseorang dari hal-hal semacamnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun