Mohon tunggu...
MEIRISMAN HALAWA
MEIRISMAN HALAWA Mohon Tunggu... Guru - H sofona osara

Lahir di Gunungsitoli, 18 Mei 1979

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kisah yang lain

1 November 2024   09:49 Diperbarui: 1 November 2024   09:55 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dokter Ellen tidak segera menjawab.

"Dokter..."

"Kami sudah berusaha. Tapi..."

Belum lagi kalimatnya usai, perempuan itu histeris. la menjerit dengan suara memilukan. Beberapa orang yang berpakaian putih mencoba menolong perempuan yang tampak terkulai lemas.

Seorang laki-laki berdiri tidak jauh dari kerumunan. Matanya mencoba menerobos kumpulan orang-orang. Kasihan, pikir laki-laki itu. la pasti kehilangan seseorang yang amat ia cintai. 

Orang-orang berdatangan mengerumuni perempuan itu. Laki-laki tersebut mengeluh, mereka menghalangi matanya. Rasa-rasanya saya kenal perempuan itu, serunya dalam hati. Ketika perempuan itu dibopong masuk ke salah satu ruangan, ia berbalik ke arah berlawanan. Pulang.

Di pelataran parkir, ia bertemu Josep dan istrinya. Perempuan itu mengerling nakal. Bahkan saat menyalami, jari-jarinya menggelitik. Perempuan itu begitu berani. Sedangkan si lelaki cuma tersenyum tanpa reaksi berlebihan. Satu menit kemudian, ia melangkah pergi. Perempuan itu mulai menyebalkan, ujarnya dalam hati. Bagaimana kalau Josep curiga dengan tingkah seperti itu.

Melewati sebuah SD, sebuah bola melambung tinggi kemudian jatuh di jalan dan terbanting beberapa kali sebelum berhenti di rerumputan tidak jauh dari laki-laki itu. Asalnya dari balik tembok pagar SD. "Hei, Pak...!" teriak beberapa anak yang kepalanya menyembul di balik tembok. "Tolong bolanya, Pak !"                        .

Laki-laki itu meraih bola. Ada niatnya untuk menendang. Tapi urung. Ia hanya melempar ke arah anak-anak yang menyambutnya gembira. "Anda mau main bola, Pak?" seru mereka.

Laki-laki itu menggeleng ramah,"Lain kali...!"

XXX

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun