Mohon tunggu...
Muhammad Fausan
Muhammad Fausan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Talk less,joke a loot

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Konsep Dasar Sosial Emosionl

22 Januari 2025   13:00 Diperbarui: 22 Januari 2025   11:48 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Pengertian Perkembangan Sosial-Emosional

Sosial-Emosional merupakan suatu proses yang dialami individu ketika berhubungan atau berinteraksi dengan individu lain, proses perubahan emosi serta perubahan kepribadian (Santrock, 2011). Menurut American Academy of Pediatric (dalam Nurmalitasari, 2015) mengatakan bahwa perkembangan sosial-emosional mengarah kepada kemampuan anak untuk memiliki pengetahuan dalam mengelola dan mengekspresikan emosi dengan baik, mampu menjalin hubungan dengan anak-anak dan orang dewasa disekitarnya dan secara aktif mengeksplorasi lingkungan melalui belajar.

Menurut Campos, dkk (dalam Squires, 2003) emosi didefenisikan sebagai upaya seseorang individu untuk membangun atau mengubah hubungan antara inidvidu tersebut dengan lingkungannya. Kompetensi emosional melibatkan pengendalian emosi seseorang untuk mencapai bsuatu tujuan (Raver & Zigler, 1997). Kemudian menurut Raver & Zigler (1997) kompetensi sosial mencakup kemampuan anak untuk terlibat dalam hubngan yang positif baik dengan orangtua, teman sebaya, saudara kandung dan guru. Kemudian dari penjelasan tersebut disimpulkan oleh Squires (2003), bahwa perkembangan sosial-emosional pada anak usia dini didefenisikan sebagai perilaku pada kompetensi anak yang ditunjukkan dalam perilaku kooperatif dan prososial; inisiasi pemeliharaan hubungan teman sebaya dan orang dewasa; pengeolaan agresi dan konflik; pengembangan harga diri dan rasa penguasaan; dan regulasi emosi dan reaktivitas. 

Sehingga dapat disimpulkan bahwa perkembangan sosial-emosional adalah proses perubahan tingkah laku yang dialami oleh seorang anak, dimana anak mampu untuk berinteraksi dengan anak dan orang dewasa disekitarnya serta mampu mengekspresikan emosinya dengan baik 

Dimensi Perkembangan Sosial-Emosional

Squires, Bricker & Twombly (2002) membagi perkembangan sosialemosional anak usia dini kedalam tujuh dimensi yaitu:

 1. Self-Regulation (Regulasi Diri)

Self-regulation merupakan kemampuan anak untuk menenangkan atau menyesuaikan diri dengan kondisi fisiologis, lingkungan dan stimulasi.

2. Compliance (Kepatuhan)

Compliance merupakan kemampuan anak untuk menyesuaikan diri dengan arahan orang lain dan mengikuti aturan.

3. Communication (Komunikasi)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun