Ibu adalah wirausahawan yang cukup sukses. Sebelum membuka toko emas, Ibu telah sukses di bisnis katering.
Bapak merespon ucapanku dengan anggukan penuh kebanggaan yang disusul senyum meneduhkan khas Ibuku. Kemudian mereka berdua memelukku. Sangat hangat.
-❤-
"Sultan bangun nak, sudah subuh. Bapak sudah menunggu untuk berjamaah", lirih suara Ibu membangunkan sambil menepuk-nepuk pundakku.
"Iya Buk", jawabku sambil tersenyum setelah sekuat tenaga membuka mata.
Aku mengecek kembali perlengkapan yang diperlukan di hari pertama masuk SMP yang sudah kusiapkan semalam tadi setelah shalat jamaah bersama kedua orang tuaku.
"Sultan, Bapak mau lari pagi nih. Ikutan yuk", bujuk Bapak.
"Aku mau ikut Ibu saja ke pasar Pak. Semalam sudah janjian sama Ibu mau ikut ke pasar sekalian diantar ke sekolah", jawabku yang masih sibuk mengecek perlengkapan sekolah.
"Hahaha", tawa puas Ibu seperti baru saja memenangkan perlombaan.
"Ya udah, lari pagi sendiri juga ga papa kok", canda Bapak dengan suara memelas yang langsung disambut tawa Ibu yang semakin lebar.
"Sultan mobilnya panasin dulu gih", sahut Ibu yang dilanjutkan lirikan menggoda ke arah Bapak.