Mohon tunggu...
Metta Pratiwi
Metta Pratiwi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Metta Pratiwi atau yang akrab disapa Metta adalah seorang Psikolog, kelahiran 10 September 1976, yang aktif dalam dunia Pendidikan Anak Usia Dini. Ibu dengan dua orang anak yang menginjak usia remaja ini menyukai dunia literasi semenjak kecil. Membaca buku adalah kegemaran utamanya. Kini keinginannya yang terpendam untuk berkelana lebih jauh dalam dunia literasi mulai terealisasi. Beberapa buku antologi puisi, cagar budaya, cerita anak, teenlit, dan romance serta dua buku solo berjudul Love dan Perjalanan Hati telah berhasil diselesaikannya.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Bukan Salahmu, Sayang (Bagian Kedua)

24 Oktober 2022   07:10 Diperbarui: 24 Oktober 2022   07:23 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun, tak urung aku merasa jengkel juga ketika setengah jam kemudian melewati kantin, Danu masih terlihat berada di sana. Dia terlihat sedang menatap empat orang temannya yang sedang asyik bercanda. Dia tak tahu kalau aku melihat keberadaannya. Danu baru menyadari kehadiranku ketika aku berdiri di hadapannya. Suara tawanya yang tadi terdengar renyah langsung terhenti.

Keempat temannya langsung berdiri dan menyalami tanganku. Danu perlahan ikut menyalami tanganku lalu menunduk.

"Katanya mau ke rumah sakit, Nu," ucapku tegas.

"Iya, Bu. Ini mau ke rumah sakit."

"Tiga puluh menit yang lalu, kamu bilang begitu sama Ibu dan sampai sekarang ngapain kamu masih di sini?"

Danu terdiam, tapi ekspresi wajahnya begitu menyebalkan. Aku menarik napas panjang. Menghadapi Danu memang membutuhkan kesabaran yang lebih besar.

"Ibu temani kamu ke rumah sakit."

"Nggak usah, Bu!"

"Kenapa nggak usah? Ibu mau menjenguk Bapakmu."

"Sekarang belum waktunya menjenguk, Bu."

"Lalu kenapa tadi kamu bilang mau ke rumah sakit?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun