Mohon tunggu...
Metta Pratiwi
Metta Pratiwi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Metta Pratiwi atau yang akrab disapa Metta adalah seorang Psikolog, kelahiran 10 September 1976, yang aktif dalam dunia Pendidikan Anak Usia Dini. Ibu dengan dua orang anak yang menginjak usia remaja ini menyukai dunia literasi semenjak kecil. Membaca buku adalah kegemaran utamanya. Kini keinginannya yang terpendam untuk berkelana lebih jauh dalam dunia literasi mulai terealisasi. Beberapa buku antologi puisi, cagar budaya, cerita anak, teenlit, dan romance serta dua buku solo berjudul Love dan Perjalanan Hati telah berhasil diselesaikannya.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Bukan Salahmu, Sayang (Bagian Pertama)

23 Oktober 2022   06:30 Diperbarui: 23 Oktober 2022   06:38 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kenapa, Nu?"

"Kenapa nggak langsung aja, sih, Bu. Kasih tau aja berapa uang yang harus saya bawa."

"Ibu mau ketemu orang tua kamu dulu. Tolong sampaikan ke mereka. Ibu tunggu besok pagi. Ini surat panggilan resminya," ucapku sambil menyerahkan selembar surat panggilan.

Danu menarik napas panjang sebelum menerima selembar surat itu. Wajahnya terlihat begitu keruh. Mungkin, dia takut dimarahi orang tuanya karena baru tiga hari yang lalu, aku meminta mereka untuk datang. Sayang, yang datang hanya kakaknya.

"Tolong sampaikan ke orang tuamu, ya, Nu. Jangan diwakilkan! Ibu mau bicara langsung dengan bapak atau ibu kamu."

Danu menatapku sekilas lalu dia menunduk lagi. Sepertinya ada sesuatu yang dia pikirkan yang membuatku tiba-tiba merasa kasihan.

"Ada yang mau kamu omongin, Nu?"

Dia menggeleng.

"Kamu takut dimarahi karena harus menyerahkan surat ini lagi?"

"Nggak, Bu. Saya udah biasa dimarahi."

"Terus, kenapa?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun