Mohon tunggu...
Merry Gabriella
Merry Gabriella Mohon Tunggu... Freelancer - Let's Write and Share

Blogger | Art n Craft Lover | Freelancer | Ex Full Time Employee of Various Types of Business Entities

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Prof. Dr. Ir. Duma Hasan, DEA Dalam Kenangan

21 April 2020   23:37 Diperbarui: 20 Mei 2020   10:12 759
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bahkan saat saya akan menikah, beliau sempat memprotes undangan yang mencantumkan namanya lengkap dengan gelarnya. Saat saya jelaskan bahwa ini dibutuhkan karena juga mengundang teman-teman papa dari kalangan akademik, beliau akhirnya menerima walaupun beliau tetap tidak menginginkan gelarnya dicantumkan.

Papa juga selalu mengingatkan kami untuk tidak pernah memandang remeh atau sebelah mata orang lain. Beliau menekankan agar selalu bersikap sopan, ramah dan hormat kepada siapapun dan dimana pun berada, bahkan kepada seorang pengemis sekalipun. Beliau selalu memperlakukan semua orang sama, dari atasannya, rekan sesama guru besar sampai dengan tukang becak dan petugas kebersihan yang sering menyapu disekitar perumahan.

Papa senang sekali membaca buku, selain berkebun. Tanaman dan pepohonan tumbuh dengan subur dan berbuah lebat karena papa merawat semuanya dengan telaten.

Jika papa sedang membaca di teras rumah, dan ada pemulung atau tukang sampah yang melintas, maka baik papa ataupun mama pasti memberikan sejumlah uang dan/ atau barang lainnya agar meringankan beban mereka. Demikian pula jika ada keluarga atau orang lain yang meminta pertolongan, tanpa menunda-nunda, papa akan segera menolong mereka dengan ikhlas. Sekali lagi, mama kami mendukung panggilan jiwa papa untuk terus beramal dengan ikhlas.

Kebanggaan kami tiada memiliki kedua orang tua yang luar biasa teladannya. Yang tidak memanjakan kami dengan fasilitas dan materi duniawi. Tetapi mendidik kami dengan kesederhanaan, kerendahan hati, cinta kasih, kepedulian, pengorbanan, perbedaan yang menyatukan, dan masih banyak hal positif lainnya.

PAPA BERPULANG UNTUK SELAMA-LAMANYA

Tanggal 31 Mei 2019 papa meninggalkan kami untuk selama-lamanya setelah menjalani perawatan secara intensif di RSPTN UNHAS selama 2 minggu. Dihari-hari terakhirnya kami baru mengetahui bahwa papa mengidap penyakit leukemia stadium 4. Perasaan kami sangat terpukul ketika menerima hasil laboratorium namun kami berusaha untuk tegar menerima kenyataan tersebut.

Beliau dikelilingi oleh semua keluarga yang dikasihinya : mama, saya, adik-adik dan ipar-ipar saya, beserta segenap cucu papa dan mama. Kami ikhlas hati melepas kepergian papa yang begitu kami sayangi.

Segalanya dimudahkan selama pengurusan jenazah almarhum papa dari rumah sakit hingga sampai di rumah untuk disemayamkan. Kami tak menyangka begitu banyak menerima ungkapan duka cita dari berbagai kalangan. Padahal semasa hidupnya. papa sangatlah sederhana.

Pada tanggal 1 Juni 2019, bersama-sama kami mengantarkan jasad papa untuk dimakamkan di Pemakaman Muslim Pate’ne, Makassar setelah sebelumnya dishalatkan di masjid dekat rumah.

Selamat jalan papa. Beristirahatlah dengan tenang di sisiNya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun