Mohon tunggu...
Kebijakan Pilihan

Peraturan "Genap-Ganjil", Suatu Keputusan yang Ambigu

1 September 2018   15:41 Diperbarui: 1 September 2018   16:28 928
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari semua itu dapat dikonklusikan bahwa suatu keutamaan mensinkronisasikan  antara yang diperintah dan yang memerintah (pusat dan Daerah instansi terkait ) menjadi suatu nilai believe and government trust tersendiri dan selanjut menjadikan partisipasi aktif masyarakat pengguna mobil akan berperan lebih dalam mensukseskan pembangunan.

Saran :

Pembahasan lebih mendalam tentu akan banyak jalan yang  dapat dipertimbangkan untuk suatu Regulasi Ganjil-genap. Dalam hal  menentapkan design regulasi ini sebaiknya dibarengi naskah akademis yang diambil dari dewan pakar  professional, dilibatkan juga DPR/DPRD dan stake holder. Bahwa ketentuan /Perda yang diambil tidak boleh berlawanan dengan aturan yang lebih tinggi.

Tata cara penetapan regulasinya diatur lebih rinci dan jelas mekanismen serta koordinasi dengan stake-holder dan instansi terkait.

Teknis :

  • Pemerintah Pusat harus berani menaikan PPn import , PPN terhadap mobil pribadi dan juga barang komponen terkait lainnya. (terutama u Built-in)  
  • Ke dua, Pemda naikan Pajak Kendaraan Bermotor (pribadi) dan retribusi parkir. Melakukan pembatasan parkir diarea perumahan. Misalnya, paling banyak 2 mobil untuk satu hunian, apabila terdapat kelebihan jumlah mobil yang ditentukan  yang diparkir akan dikenakan denda)
  • Ketiga, Scrape untuk mobil katagori tua.
  • Ke empat, reformasi moda transportasi umum dan swasta dalam suatu sytem yang canggih dan terpadu. (bisa naik apa saza dengan relative tarifnya terjangkau ).

Referensi :  Negara Tetangga di Pulau Penang dan KL transportasi umum gratis, dan                     

                    ongkos parkir perjam ditetapkan tinggi.

Evaluasi dari beberapa kajian ilmiah bersifat adil dan memperhatikan hak-hak private, maka perpanjangan berlakunya ketentuan ganjil-genap dapat ditinjau ulang.

Kecerdasan dan keariefan dalam implementasi penyelenggaraan pemerintahan, yang mengedepankan nilai kepentigan public lebih luas dirasa menjadi penting.

Bambang Prasetia,

o_btiok1@yahoo.com ;

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun