1. Surga Sebagai Persatuan Kekal dengan Allah
Ajaran Katolik menegaskan bahwa inti dari surga adalah visio beatifica atau "pandangan yang membahagiakan." Surga adalah tempat di mana jiwa-jiwa yang telah diselamatkan dapat melihat Allah muka dengan muka, menikmati hubungan langsung yang penuh kasih dengan Sang Pencipta.
Dalam 1 Korintus 13:12, Rasul Paulus menjelaskan:
"Sekarang kita melihat dalam cermin suatu gambaran yang samar-samar, tetapi nanti kita akan melihat muka dengan muka."
Pengalaman melihat Allah secara langsung ini memberikan kebahagiaan tertinggi yang tidak dapat ditemukan di dunia. Hal ini menjadi puncak dari kerinduan manusia untuk bersatu dengan Allah, sumber segala cinta dan kebaikan.
Kebahagiaan yang dirasakan di surga melampaui segala kenikmatan duniawi, karena itu adalah kebahagiaan yang berasal dari cinta Allah yang sempurna dan tanpa batas.
2. Tubuh yang Dibangkitkan dan Dimuliakan
Dalam iman Katolik, kebangkitan tubuh adalah bagian penting dari kehidupan kekal di surga. Katekismus Gereja Katolik (KGK 997-1001) mengajarkan bahwa pada akhir zaman, semua manusia akan mengalami kebangkitan tubuh.
Bagi yang dosanya tidak terampuni, maka mereka akan di hukum secara kekal di neraka. Bagi yang di ampuni, tubuh yang telah dibangkitkan akan dimuliakan dan bersatu kembali dengan jiwa, menciptakan kesempurnaan dalam keberadaan manusia.
Beberapa ciri tubuh yang dimuliakan dijelaskan dalam 1 Korintus 15:42-44:
Kebangkitan yang mulia:Â Tubuh yang telah dimuliakan tidak lagi lemah atau rusak, melainkan sempurna sesuai dengan rencana Allah.