Mohon tunggu...
Yovinus
Yovinus Mohon Tunggu... Penulis - laki-laki

Hidup itu begitu indah, jadi jangan disia-siakan. Karena kehidupan adalah anugerah Tuhan yang paling sempurna bagi ciptaanNya

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Jangan Miskin, Tidak Ada yang Kasihan Padamu

26 Oktober 2024   14:46 Diperbarui: 26 Oktober 2024   15:05 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.facebook.com/Supplierdanagennasaindonesia/

Memang sih gantinya tidak pasti kapan, tetapi mengingat Badek dulu selalu menolong Bakoh dan istrinya sebelum mereka kaya, mustahil pinjam lima puluh ribupun tidak bisa.

Tetapi kenyataan berkata lain, uang itu tidak bersaudara ...

Badek pamit dari rumah adiknya dengan hati yang berat. Di jalan dia nelpon sana-sini, nyari pinjaman buat beli bensin. Akhirnya, dia dapet juga lima puluh ribu dari temannya yang kasihan sama dia.

Dengan uang itu, dia beli bensin dan pulang ke kotanya. Di perjalanan pulang, pikiran Badek melayang-layang. Dia inget kata-kata Bill Gates lagi. Kalau mati miskin, itu salah sendiri.

Saat itu juga, Badek bertekad buat mengubah hidupnya. Gak peduli gimana caranya, dia harus bangkit dari keterpurukan.

Malamnya, setelah nyampe rumah, Badek duduk di teras rumahnya yang sederhana. Langit malam bertabur bintang, tapi buat Badek, semuanya tetap kelam. Dia merenung, mengingat kembali perjalanan hidupnya.

Dulu, dia selalu ada buat Bakoh. Setiap Bakoh butuh bantuan, dia selalu siap. Tapi sekarang, saat dia yang butuh bantuan, Bakoh malah ninggalin dia.

"Anjir, hidup emang gak adil," gumamnya sambil menatap langit.

Tapi malam itu, di bawah sinar bulan yang pucat, Badek memutuskan untuk gak menyerah. Dia bakal kerja keras, apapun caranya. Dia gak mau mati miskin. Gak mau hidupnya berakhir sia-sia.

Keesokan harinya, Badek mulai mencari cara untuk bangkit. Dia jualan kecil-kecilan, mulai dari jualan gorengan sampai jualan pulsa. Apapun dia lakukan, asal bisa dapet uang. Setiap hari dia berjuang, menahan malu, menahan lelah.

Depan rumahnya dilewati anak sekolah, sehingga dia menjual nasi kucing 5000 saja, masih ada untung seribu rupiah. Tetapi akhirnya jadi boom, sehingga bisa laku ratusan bungkus sehari, sehingga lumayanlah hasilnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun