Mohon tunggu...
Yovinus
Yovinus Mohon Tunggu... Penulis - laki-laki

Hidup itu begitu indah, jadi jangan disia-siakan. Karena kehidupan adalah anugerah Tuhan yang paling sempurna bagi ciptaanNya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bukan Rahasia Lagi-Hubungan Seks Bebas di Kalangan Remaja

5 Oktober 2024   14:47 Diperbarui: 7 November 2024   07:11 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://fkm.uho.ac.id/blog/remaja-makin-bergaul-bebas-prihatin-saja-tak-cukup/

Perilaku seks bebas di kalangan remaja merupakan fenomena yang kian mengkhawatirkan dalam masyarakat modern. Perubahan sosial, perkembangan teknologi, dan pergeseran norma moral menjadi sebagian dari faktor pendorong perilaku ini.

Seks bebas, yang mengacu pada aktivitas seksual di luar hubungan pernikahan atau tanpa komitmen jangka panjang, sering kali dihubungkan dengan berbagai risiko kesehatan, psikologis, dan sosial bagi individu yang melakukannya.

Pada usia remaja, di mana perkembangan psikologis dan emosional belum mencapai kematangan penuh, keterlibatan dalam perilaku ini dapat membawa dampak serius bagi masa depan mereka.

Artikel ini bertujuan untuk mengeksplorasi alasan-alasan yang melatar-belakangi terjadinya seks bebas di kalangan remaja dari berbagai sudut pandang ilmiah, serta memberikan rekomendasi langkah-langkah preventif yang dapat diambil oleh individu, keluarga, masyarakat, dan pemerintah dalam menanggulangi fenomena ini.

Faktor-Faktor Penyebab Seks Bebas di Kalangan Remaja

Perkembangan Teknologi dan Akses Informasi

Teknologi, terutama internet dan media sosial, memberikan akses yang sangat mudah terhadap informasi, termasuk konten yang berkaitan dengan seksualitas. Remaja, yang umumnya sangat aktif di dunia maya, sering kali terpapar pada informasi yang tidak sesuai dengan usia mereka, seperti pornografi atau konten seksual eksplisit.

Sebuah penelitian oleh Martellozzo et al. (2016) menemukan bahwa paparan terhadap pornografi di kalangan remaja dapat memengaruhi persepsi mereka tentang seks, mengaburkan batas antara aktivitas seksual yang sehat dan perilaku berisiko.

Pengaruh media sosial juga tidak dapat diabaikan. Platform-platform seperti Instagram, TikTok, dan aplikasi kencan sering kali memperlihatkan standar kecantikan dan kebebasan seksual yang dapat memengaruhi norma perilaku remaja.

Mereka cenderung mengikuti tren yang populer, tanpa memikirkan konsekuensi jangka panjangnya. Teknologi digital yang mendukung komunikasi instan juga memfasilitasi pertemuan dengan orang asing, yang dapat memicu perilaku seks bebas tanpa komitmen.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun