Mohon tunggu...
Yovinus
Yovinus Mohon Tunggu... Penulis - laki-laki

Hidup itu begitu indah, jadi jangan disia-siakan. Karena kehidupan adalah anugerah Tuhan yang paling sempurna bagi ciptaanNya

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Merawat Istri yang Terinfeksi Covid-19

19 Agustus 2021   07:04 Diperbarui: 19 Agustus 2021   07:14 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Sungguh suatu hal yang sangat mengecewakan. Apalagi saya khawatir akan kesehatan anak-anak saya yang sepanjang hari terpapar radiasi sinyal ponsel yang menurut berita-berita di internet sangat berbahaya bagi kesehatan anak-anak.

Sementara anak saya yang sudah selesai sarjananya, paling cepat bangun pada pukul 12 siang, terkadang juga sampai sore. Kalau di panggil turun untuk membantu pasti kata kunci jawabanannya: sabar bah, nanti dulu, sebentar lagi, ya ya ya sudah mau turunlah nih, yang ternyata bisa sampai sore. 

Saya sekuat tenaga berusaha menahan sabar, karena saya tidak mau marah-marah yang malahan bisa membuat isterinya saya jadi terganggu dan bisa bisa menurunkan imun tubuhnya.

Yang terpenting sekarang bagaimana supaya isteri saya selamat dulu, yang lainnya urusan nantilah. Selain itu juga karena saya ini menderita darah tinggi dan kolestrol tinggi, sehingga sangat berbahaya jika marah-marah. Sungguh suatu perjuangan yang sangat sulit.

Belum lagi karena keadaan ekonomi keluarga kami yang sangat parah terdampak Covid-19 ini, di mana satu-satunya bantuan yang kami dapatkan hanyalah dari kartu Prakerja saja.

Sehingga untuk memenuhi kebutuhan dapur kami belanja apa adanya saja dengan budget yang sangat minim, tetapi syukurlah di sekitar rumah sudah banyak ditanami dengan sayur-sayuran.

Seperti kangkung, ubi kayu, daun katu, talas, terung pipit, jahe, cekur, nangka, kunyit, pisang, sawi serta bayam dan cabai rawit.  Meskipun masih belumlah bisa dikatakan sebagai swasembada, tetapi paling tidak masih ada juga yang bisa dijadikan untuk sayuran.

Saya tetap berusaha melakukan semua pekerjaan sendiri seperti belanja ke pasar sayur, memasak nasi dan sayur, memasak air minum, menyapu dan mengepel lantai, mencuci piring, mencuci pakaian, membuat empon-emponan, memberi kucing peliharaan kami makan dan juga membuat obat herbal untuk saya sendiri.

Dalam mengantarkan makanan dan mengurusi isteri saya mandi dan buang air, saya selalu masuk dan keluar kamarnya dengan selalu memakai masker dan selalu menyemprotkan sanitiser buatan sendiri dari daun sirih yang diarahkan ke udara dan lantai serta bagian-bagian dari dinding kamar. Dalam satu harinya saya rata-rata menghabiskan kurang lebih 5 liter sanitiser daun sirih. 

Karena setiap saya masuk, pastilah saya semprot semua bagian yang potensial ada virusnya sehingga isterinya saya kedinginan karena ada yang terkena kakinya. Rumah juga selalu saya pel dengan karbol wangi seperti Wipol dan pembersih lantai porselin yang mengandung asam klorida atau HCL seperti Vixal.

Saya juga pantas sangat bersyukur kepoada Tuhan Yang mahakuasa, karena saya tiga kali kontak dengan orang yang terinfeksi Convid-19, yaitu yang pertama adalah dengan kawan saya yang telah saya posting pada bulan April 2020 yang lalu. Kemudia interaksi saya dalam merawat isteri saya dengan peralatan seadanya dan tidak memakai APD seperti tenaga kesehataan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun