Mohon tunggu...
Yovinus
Yovinus Mohon Tunggu... Penulis - laki-laki

Hidup itu begitu indah, jadi jangan disia-siakan. Karena kehidupan adalah anugerah Tuhan yang paling sempurna bagi ciptaanNya

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Merawat Istri yang Terinfeksi Covid-19

19 Agustus 2021   07:04 Diperbarui: 19 Agustus 2021   07:14 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Akhirnya kami memutuskan untuk isolasi mandiri di rumah saja dengan mengambil tindakan-tindakan pengamanan semampunya yang bisa kami lakukan untuk kami sekeluarga. Karena toh hidup di dunia ini tidak ada yang abadi, setiap mahluk hidup suatu saat pasti akan kembali kepadaNya. Hanya kapan, bagaimana caranya dan di mana tempatnya saja yang kita tidak tahu.

Anak-anak kami atur untuk tidur sendiri di kamar atas dan di bawah hanya saya sendiri dan isteri yang sakit. Tetapi saya tidur di ruang keluarga, sementara isteri saya isolasi sendiri di kamar tidur kami berdua.

Saya mencoba menganalisa, bagaimana isteri saya sampai bisa terjangkit. Karena dia merupakan satu-satunya orang yang tidak pernah keluar dari rumah. Sementara khusus diri saya, saya termasuk orang yang paling sering keluar, terutama untuk berbelanja ke pasar sayur dan juga untuk kebutuhan lainnya di pasar tradisional. 

Tetapi saya sangat ketat mengikuti ProKes 5M. Bahkan saya selalu membawa sanitiser buatan sendiri, yaitu yang terbuat dari rebusan daun sirih.

Setiap saya pulang, semua belanjaan yang bisa basah, pasti saya semprot dulu dengan sanitiser. Demikian juga masker, helm, tangan, sayuran-sayuran, handel pintu, daun pintu baik di depan maupun di WC, tempat air minum, piring dan gelas, semuanya tidak luput saya semprot dengan sanitiser.

Bahkan pegangan tangga naik ke lantai dua dan semua tiang yang diperkirakan sering disentuh dan dipegang ataupun tempat bersandar, semuanya secara berkala saya semprot dengan sanitiser daun sirih.

Artinya dari pihak saya, sedikit kemungkin sebagai pembawa penyakit itu. Saya hanya curiga dua anak saya yang paling tua saja, karena mereka rajin keluar meskipun sudah diingatkan berkali-kali, untuk tidak keluar jika tidak penting benar. Yang celakanya mereka sama sekali tidak percaya akan Covid-19.

Mereka jika keluar berjalan hanya mengenakan masker agar supaya tidak terjaring rajia saja, yang namanya sanitiser tidak pernah di bawa. Sehingga saya curiga ketika tas mereka atau tangan mereka ketika makan dan minum di cafe itu, bisa tersentuh dengan virus Covid-19. 

Sehingga ketika sampai di rumah, mereka ada tersentuh dengan handel pintu atau gelas minuman, karena tidak di semprot karena saya belum sempat semprot, maka terpegang oleh isterinya saya yang memang sering lupa. Maka terjangkitlah dia.

Hal ini juga diperkuat dari rubrik yang saya peroleh dari internet, bahwa jika penderitanya diawali dengan diare maka ada kemungkinan virusnya masuk melalui mulut, sehingga ke usus dulu sehingga akan menyebabkan diare baru kemudian virus itu menuju ke paru-paru.

Segala kebutuhannya saya sendiri yang mengurusnya, anak-anak sama sekali tidak saya perbolehkan untuk memasuki kamar tidur kami itu. Untuk makan minum isteriku yang terindikasi terinfeksi Covid-19 itu, semuanya saya urus sendiri. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun